Total Tayangan Halaman

Kamis, 20 Maret 2014

TUHAN TELAH MEMBUKA MATAKU

Kesaksian ini ditulis dengan harapan apa yang saya alami, kiranya bisa menjadi berkat baik bagi mereka yang telah percaya maupun yang belum percaya.

Sebelum saya percaya kepada Isa Almasih sebagai Tuhan dan Juruselamat, saya adalah seorang Muslimah, berlatar belakang dari keluarga Muslim dan dibesarkan di Pondok Pesantren Miftahul Huda, Sukabumi Jawa Barat. Dari apa yang saya yakini dan pelajari selama itu, saya tumbuh menjadi seorang Muslimah yang fanatik dan anti-Kristen, dan menjebak bahkan mendebat orang Kristen paling hobi.

Berteriak-teriak di depan gereja dengan bilang: "Maria, dipanggil Yesus cuek saja" pun pernah saya lakukan. Karena saya merasa bahwa apa yang saya yakini waktu itu, adalah paling benar dan diridhoi Allah SWT, sesuai dengan Qs. Ali Imran 19 yang berbunyi: Innaddinna indallaahil Islam (Sesungguhnya agama (yang diridhoi) di sisi Allah hanyalah Islam)

Di luar Islam semuanya saya anggap sesat, apa lagi orang Kristen, kafir, karena Allahnya ada tiga : Tuhan Bapa, Tuhan Anak dan Tuhan Roh Kudus. Tapi alhamdullilah saya tidak pernah sampai membunuh orang Kristen.

Dan mengapa saya bisa percaya kepada Isa Almasih sebagai Tuhan dan Juruselamat ? Walaupun saya bangga dengan apa yang saya yakini dulu, tapi kalau bicara tentang hari penghakiman, itu paling takut dan paling ngeri karena saya tidak tahu pasti, kalau saya mati mendapat rahmnat Allah (masuk surga) atau laknat Allah (masuk neraka), karena saya manusia biasa yang tidak pernah luput dari kesalahan dosa.

Dari Sukabumi saya hijrah ke Bandung untuk belajar ketrampilan. Di kota kembang ini saya tinggal di pondokan atau kost. Teman-teman saya kebanyakan orang Kristen dan kebiasaan saya yang dulu tidak pernah berubah, menjebak dan mendebat orang Kristen masih sering saya lakukan dan saya tetap benci pada orang Kristen.

Entah kenapa suatu hari saya ingin membaca Alkitab punya teman dan di kitab Kejadian ada tertulis "Allah menciptakan manusia dari tanah..." saya heran, kok sama dengan Al Qur'an, padahal Injil itu kan sudah dipalsukan dsbnya, dan orang Kristen sekarang itu 'kafir'.

Berawal dari penasaran itu saya mencari teman untuk pergi ke gereja. Saya ingin tahu dan ingin menyelidiki bagaimana orang Kristen beribadah. Benar saya masuk gereja dan pertama itu saya tidak bisa menahan rasa haru dan sedih, saya menangis hingga kebaktian selesai, batin saya berontak antara dosa murtad dan percaya, murtad karena masuk gereja dan percaya kepada Tuhan.

Minggu-minggu berikutnya, saya selalu ingin dan rindu untuk datang ke gereja lagi, dan selama empat bulan saya suka ke gereja, tapi selama itu saya tidak mau berdoa dalam nama Yesus atau Isa Al-Masih, saya percaya kepada Allah tapi tidak percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan sebagai Anak Allah karena saya punya anggapan yang menyanggah keberadaan itu, yaitu surat Al Ikhlas yang berbunyi :

Qul huwallahu ahad
Katakanlah:"Dia-lah Allah, Yang Maha Esa"

Allaahush shamad :
Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu

Lam yalid wa lain yuulad :
Dia tidak beranak dan tidak (pula) diperanakkan

Wa lam yakul lahuu kufuwan ahad :
Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.

Meskipun saya ke gereja tapi kewajiban saya selaku orang Muslim untuk shalat lima waktu tetap saya kerjakan. Hingga pada suatu hari saya jatuh sakit; sesudah dua minggu sakit dan tidak ada tanda-tanda membaik, akhimya pada hari minggu ketiga, ketika seorang harnba Tuhan mengajak berdoa di Televisi saya spontanitas ambil Alkitab dan tiba-tiba Alkitab terbuka
sendiri di situ, Tuhan beri ayat untuk saya dan saya ingat sekali ayat itu :

"Seorang dara yang menderita pendarahan selama 12 tahun ketika Almasih 'Isa lewat dia menjamah jubahNya, dia percaya dengan menjamah jubahNya dia akan sembuh."
Saya pikir itu kok sama dengan saya. Akhirnya saya tantang Yesus, saya berdoa : "Ya Rabbi 'Isa kalau memang Engkau Tuhan dan bisa menyembuhkan segala macam penyakit, sembuhkanlah saya," dan mujizat terjadi besoknya, saya telah sembuh.
Akhirnya saya kaji lagi surat Al-Ikhlas yang menjadi sanggahan, untuk percaya tentang Isa Al-Masih itu dan saya bandingkan dengan kisah kehidupan Isa Putra Maryam, dari mulai kelahiran,mujizat-mujizatNya, sampai kepada kematian dan kebangkitanNya kembali bahkan kedatanganNya yang kedua kali. Yang lebih melekat di hati saya, adalah Isa Putra Maryam bisa menghidupkan orang yang sudah mati, kalau manusia bisa seperti itu, dia pasti takabur apalagi kalau tidak ada dasar kasih dalam hatinya dan yang berkuasa atas hidup matinya manusia hanya Penciptanya sendiri yaitu Allah.
Dari kesemua ayat-ayat Al-Ikhlas itulah saya bisa membuktikan kalau Isa (Yesus) itu adalah Allah. Tuhan bukakan mata rohani saya, yang selama ini tertutup oleh illah-illah zaman ini dan saat itu bisa percaya bahwa Isa Almasih (Yesus Kristus) tidak hanya nabi tapi Dia juga benar-benar Tuhan Yang Maha Kuasa.
Pada suatu hari saya butuh legalisir ijazah saya di Sukabumi untuk melanjutkan sekolah di Bandung; saya harus pergi ke sekolah saya yang dulu, di mana saya sekolah dan mesantren. Ketika saya minta legalisasi,entah kenapa surat kelakuan baik saya dari Kepolisian terbaca oleh mereka dan di situ agama saya tertulis Kristen Protestan sedangkan ijazah saya dari Tsanawiyah; akhirnya bukan terima legalisasi tapi malah berdebat dengan guru-guru dan Ustad saya, akhirnya saya pulang ke Bandung dengan tangan hampa.

Setelah saya bisa percaya bahwa Isa itu Tuhan dan Rabboni , tantangan pertama malah datang dari orang Kristen sendiri. Saya dulu menilai orang-orang Kristen yang suka ke gereja itu baik-baik karena ada ajaran kasih tapi ternyata tidak, saya pernah dimaki-maki dan diolok-olok "Kamu jadi Kristennya pura-pura, mana mungkin orang pesantren bisa masuk Kristen, dasar tukang pelet, tukang santet dll".

Dari kesedihan itulah saya ingin pulang ke rumah untuk mengadu ke orang tua saya, tapi apa yang saya dapati ketika saya sampai di rumah, semua keluarga menjauhi, saya heran kenapa semuanya berubah seperti ini, bahkan ketika orang tua saya bilang: "Kamu dikasih apa sih sama mereka, sampai kamu bisa menjual agama kamu dan masuk Kristen?" Saya kaget orang tua saya tahu dari mana? Dan dikiranya saya masuk Kristen dikasih supermi atau dikasih apa saja sama gereja, seperti apa yang mereka sangka selama ini, bahwa orang Islam masuk Kristen dirayu atau dikasih uang atau pula dikasih makanan.

Dan caci maki pun keluar, ayah saya bilang: "Aku tidak pernah menyangka kamu bisa jadi kayak gini, kalau kamu berbuat dosa kayak apapun masih bisa diampuni tapi ini dosa murtad, dosa yang tidak bisa diampuni lagi, dulu aku bangga kamu bisa ngajar-ngajar ngaji, dipakai di masyarakat tapi sekarang tidak ada artinya lagi, aku sampai disidang oleh ketua yayasan dan guru-guru disitu dimaki-maki gara-gara kamu masuk Kristen, kamu sudah benar-benar mencemarkan nama baik dari Pesantren sampai bisa masuk Kristen, entah ditaruh di mana mukaku dan nama baik keluarga ini sama kamu, kamu kalau binatang itu sudah mesti dibunuh saking sudah benar-benar mencemarkan nama baik, sampah di pinggir jalan masih bisa berharga, tapi kamu tidak ada harganya sama sekali, dan biar kamu tahu nama kamu itu sudah ayah masukkan proposal dan dikirim ke Menteri Agama "
Untuk apa ??? Tanyaku, biar suatu saat kalau terjadi apa-apa sama kamu, saya sebagai orang tua sudah tidak mau bertanggung jawab lagi gara-­gara kamu masuk Kristen.

Bagaikan disambar geledek di siang bolong, kenapa mereka tega seperti itu, dan lengkaplah sudah penderitaan saya waktu itu, rupanya setelah kejadian legalisasi ijazah itu, ketua yayasan langsung memanggil orang tua saya, hingga akhirnya mereka sepakat nama saya dimasukkan proposal dan di kirim ke Departemen Agama, setelah tahu seperti itu, saya tidak ada pilihan
lain lagi selain pergi dari rumah itu dan bertekad dalam hati "Ya Rabboni 'Isa, saya tidak akan meninggalkan Engkau, walau pun orang tua saya atau saudara-mara mengabaikan saya. Hanya padamulah Tuhan aku serahkan segala bebanku ini". Tuhan Allah telah amat baik kepada diri saya. Walau pun saya telah pergi tanpa dibekali apa-apa oleh ibu dan bapa, Tuhan Allah Bapa syurgawiku tidak pernah mengabaikan saya! Halleluyah! Alhamdullilah! Sejak saat itu Allah Bapa syurgawilah yang telah membekali saya setiap kali baik dari segi rohani dan fisikal, dan Dia tidak pernah mungkiri janji-janjiNya kepada setiap domba-dombanya termasuk saya!
Sehingga akhirnya tibalah waktunya bagi saya untuk menyatakan iman percaya saya kepada Al-Masih 'Isa sebagai Tuhan dan Juruselamat saya melalui Baptisan Kudus di gereja GKI Jabar di Bandung pada bulan Desember 1994, setelah selama sembilan bulan belajar katekisasi. Setelah selesai baptisan itu saya berdoa, "Tuhan, terima kasih karena Engkau telah memeteraikan saya, tetapi saya tidak ingin hanya saya saja yang selamat, saya pun ingin keluarga dan saudara-saudara saya diselamatkan, dan saya ingin menjadi Penginjil, untuk memberitakan kabar keselamatan yang berasal dari Engkau seperti yang telah saya terima".
Dan ajaib sekali Tuhan kita itu, Dia kirim dua orang ibu dengan membawa buku-buku penginjilan banyak sekali, padahal
sebelumnya saya tidak pernah mengenal dan sama sekali belum pernah bertemu dengan dua orang ibu itu, dan itu merupakan sukacita yang sangat besar sekali saya rasakan, sebagai jawaban dari doa saya untuk menjadi penginjil, dan puji Tuhan saya diperkenankan belajar di Pusat Latihan 'Christian Centre Nehemia' Jakarta dan dari apa yang saya alami saya kesimpulan :

1.Tidak ada kekuatiran dalam nama Rabbi 'Isa.

2. Kita tidak bisa bersandar pada kekuatan manusia sekalipun itu orang tua sendiri.

3. Dan keselamatan tidak bisa kita peroleh dengan amal baik kita atau dengan cuba mengumpul pahala sebanyak-banyaknya, karena keselamatan itu suatu anugerah dan hanya ada di dalam nama 'Isa Al-Masih.

Demikianlah kesaksian ini saya tulis, sebagai rasa ucapan syukur saya karena Rabboni Al-Masih 'Isa Putra Maryam telah
menyelamatkan saya dari lembah dosa dan kegelapan dan yang telah membawa ke dalam terang Allah yang ajaib.

Amin ya robbal alamin,
Hormat kami,
Kartini A.I.

Catatan redaksi :

Dua orang ibu tersebut menemukan alamat yang bersangkutan di suatu toko buku di Bandung. Dua orang ibu itu merasa terbeban dan mencari alamatnya sampai ketemu. Berkat Tuhan! Tuhan sendiri yang menuntun mereka, pasti ketemu.
Hodu ladonai! Puji Tuhan! Halleluya!

Tuhan memberkati mereka semua Amin

Ulasan redaksi :

Kebanyakan orang muslim, seperti saudara Kartini A.I. banyak membenci dan mendebat orang Kristen, padahal
Al Qur'an menyebutkan orang Kristen, orang Nasrani itu persahabatannya paling dekat dengan orang lslam.

Senin, 30 September 2013

23 Argumen tentang Keabsahan Sejarah dari Kebangkitan Yesus Kristus


 

Buku kecil ini dilampirkan secara keseluruhan
Jika benar, kebangkitan Yesus Kristus dari kematian adalah satu-satunya peristiwa yang paling penting dalam sejarah umat manusia, dan oleh sebab itu peristiwa ini merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk ditegakkan sebagai peristiwa sejarah yang otentik. Sebenarnya, kebangkitan adalah poros inti dari iman Kristen, yang menyatukan semua pernyataan dan segala berkat. Jika kebangkitan dapat terbukti sebagai sesuatu yang palsu, Kekristenan akan runtuh seperti sesuatu yang sama sekali buatan manusia dengan sedikit nilai penebusan. Bahkan Yesus tidak akan menjadi contoh dari seorang “guru moral yang baik”, seperti yang dipertahankan oleh beberapa orang, karena prediksi-Nya yang paling penting – bahwa Dia akan bangkit dari kematian – hanyalah sebuah kebohongan.
Sebagai orang Kristen, inti keselamatan kita sebagian besar bergantung pada apa yang dapat diandalkan dari empat catatan sejarah tentang kelahiran, kehidupan, kematian, dan terutama kebangkitan Yesus Kristus. Keyakinan yang teguh dalam kebangkitan sebagai fakta sejarah adalah unsur vital untuk keselamatan kekal kita. Roma 10:9 menyatakan: “Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Tuhan telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.” Kita mempermainkan batu penjuru keselamatan kita ketika kita menerima keraguan tentang keakuratan sejarah dari bagian mana pun di Alkitab. Namun hal yang paling penting adalah bagian-bagian itu yang membuat pernyataan sejarah di mana keselamatan kita bergantung pada hal tersebut.
Oleh sebab itu, mereka yang memperdebatkan bahwa sejarah kebangkitan tidak dapat dibuktikan dan bahkan tidak penting bertentangan dengan kesaksian rasul. Tentu saja, seluruh pelayanan Rasul Paulus dibangun di atas dasar kebangkitan, dan peristiwa perjumpaan pribadinya dengan Kristus yang bangkit yang membuat dia mengembangkan keinsyafan yang tidak dapat disangkal dalam peristiwa yang nyata ini. Dalam ayat-ayat berikut, kami telah menyoroti pernyataan Paulus dengan huruf tebal tentang konsekuensi terhadap iman Kristen jika kebangkitan Kristus, sebenarnya, tidak terjadi.
1 Korintus 15:14-20
(14)
Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu.
(15) Lebih dari pada itu kami ternyata berdusta terhadap Allah, karena tentang Dia kami katakan, bahwa Ia telah membangkitkan Kristus -- padahal Ia tidak membangkitkan-Nya, kalau andaikata benar, bahwa orang mati tidak dibangkitkan.
(16) Sebab jika benar orang mati tidak dibangkitkan, maka Kristus juga tidak dibangkitkan.
(17) Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu.
(18) Demikianlah binasa juga orang-orang yang mati dalam Kristus.
(19) Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia.
(20) Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal.
Di dalam hidupnya kemudian, kesaksian Paulus secara terbuka terhadap kebangkitan Yesus Kristus dan proklamasinya terhadap Injil di Efesus menimbulkan sebuah keributan di mana pemerintah Romawi memberikan perlindungan agar dia tidak dibunuh oleh orang-orang Yahudi. Setelah beberapa kali diadili oleh Hukum Romawi, Paulus diperhadapkan dengan Raja Agripa, tingkat banding yang terakhir sebelum berhadapan dengan Kaisar.
Ketika diberikan izin untuk bebas berbicara, dengan semangat berapi-api Paulus menceritakan kisah hidupnya, yang mencapai puncaknya yaitu perjumpaannya dengan Kristus yang sudah bangkit di jalan menuju Damsyik. Lalu Paulus membuktikan kebangkitan Yesus dari nubuatan Perjanjian Lama, namun gubernur Festus, menghentikan dia dan mengatakan bahwa dia tidak waras. Kebenaran yang terkandung dalam jawaban Paulus yang cemerlang masih tetap menghiasi halaman-halaman sejarah manusia.
Kisah Para Rasul 26:25 dan 26
(25)
“Aku tidak gila, Festus yang mulia! Aku mengatakan kebenaran dengan pikiran yang sehat!
(26) Raja juga tahu tentang segala perkara ini, sebab itu aku berani berbicara terus terang kepadanya. Aku yakin, bahwa tidak ada sesuatu pun dari semuanya ini yang belum didengarnya, karena perkara ini tidak terjadi di tempat yang terpencil.
Amin! Dan itulah sebabnya, jika disatukan, bukti sejarah berikut ini tentang kebangkitan Yesus Kristus memberikan bukti bahwa itu melampaui keraguan yang logis.
1. Kisah kebangkitan mempunyai lingkaran kebenaran sejarah
Kisah kebangkitan memuat tanda-tanda yang tidak mungkin salah tentang sejarah yang akurat. Sebelum kisah ini, ketika saksi-saksi musuh hadir, mungkin akan membuat sesuatu yang palsu dan berbahaya. Ada suatu persepakatan dalam fakta utama dan berbagai kesaksian yang diberikan, namun semua itu bukan sekadar suatu pengulangan dari beberapa kisah yang baku dengan segala pengaturan penilaian. Sesungguhnya, kisah penampilan kebangkitan Kristus jelas saling berdiri sendiri, seperti yang ditunjukkan oleh perbedaan yang kelihatan. Akan tetapi, dengan pemeriksaan yang teliti dan mendalam, menyingkapkan bahwa penampilan-penampilan ini tidak bertentangan. Henry Morris menulis:
Hukum bukti yang terkenal berkata bahwa kesaksian dari beberapa saksi mata yang berbeda, masing-masing melaporkan dari sudut pandang mereka secara khusus, memberikan bukti yang paling kuat apabila kesaksian itu memuat kontradiksi yang dangkal yang menyelesaikan kontradiksi itu melalui penyelidikan saksama dan secara dekat. Inilah situasi sebenarnya dengan berbagai saksi kebangkitan.
2. Kehidupan dan pelayanan Rasul Paulus adalah kesaksian yang kuat terhadap kebangkitan
Pada saat Paulus bertemu dengan Kristus yang bangkit, dia adalah seorang antagonis yang bersemangat terhadap iman Kristen. Sebagai seorang yang berpendidikan tinggi, dia tidak mudah dibujuk oleh apa saja yang tampak bertentangan atau tidak konsisten dengan tradisi Musa. Dapat dikatakan bahwa mungkin dia adalah orang terakhir di dunia yang menerima ide tentang Mesias yang disalib dan bangkit berdasarkan pengharapan Yahudi pada waktu itu. Fakta bahwa dia menjadi terdorong sepenuhnya terhadap kebangkitan Kristus di mana dia mempersembahkan seluruh hidupnya kepada Tuannya yang bangkit adalah suatu bukti yang kuat terhadap kenyataan kebangkitan. Canon Kennett menulis:
Di dalam beberapa tahun setelah penyaliban Yesus, bukti kebangkitan Yesus setidaknya ada di dalam pikiran seorang manusia yang berpendidikan [Rasul Paulus], mutlak tidak dapat dibantah
3. Kubur yang kosong adalah ditentukan secara sejarah
Tidak ada pakar sejarah Perjanjian Baru yang meragukan fakta sejarah bahwa kubur tempat Kristus dibaringkan setelah penyaliban-Nya sudah kosong. Oleh karena itu, hanya ada tiga penjelasan untuk itu. Entah musuh-Nya yang mencuri mayat Yesus, sahabat-sahabat-Nya yang mengambil mayat itu, atau Yesus bangkit dari kematian. Kemungkinan pertama sangat tidak mungkin, karena musuh-musuh-Nya tentu saja akan memamerkan mayat-Nya jika mereka mencurinya, demi untuk mempermalukan murid-murid-Nya, mengakhiri desas-desus tentang kebangkitan-Nya, dan juga menghentikan gerakan agama yang baru yang mengancam tradisi Musa.
Sama halnya juga murid-murid-Nya tidak mungkin mengambil mayat Yesus, karena setelah penyaliban-Nya mereka mengalami kekecewaan yang sangat dalam dan orang-orang yang patah semangat itu tidak percaya bahwa Dia akan dibangkitkan. Adalah mustahil jika mereka dapat berpikir di dalam kondisi seperti ini sehingga mereka menemukan sebuah skema di mana mereka akan mencuri mayat untuk membuat suatu cerita yang jelas tidak mereka percayai.
4. Murid-murid adalah orang-orang Yahudi yang saleh
Murid-murid adalah orang Yahudi yang sangat menjunjung hak istimewa dan kewajiban Yahudi mereka. Oleh karena itu, tidak mungkin mereka akan membuat kelompok untuk mendirikan sebuah agama baru demi keuntungan pribadi. Bagi orang Yahudi abad pertama, tindakan seperti itu sama halnya dengan berbohong melawan Tuhan Israel, seperti yang ditentang Paulus dalam 1 Korintus 15:12-19 (di mana dia menyebut bahwa “berdusta terhadap Tuhan,” berlawanan dengan salah satu hukum dalam Sepuluh Perintah). Untuk seorang Yahudi abad pertama, berdusta terhadap Tuhan dan menyesatkan pewahyuan-Nya berarti mempertaruhkan keselamatan dan partisipasi di masa depan dalam Kerajaan Mesias. Apakah ada orang yang bersedia mempertaruhkan ganjaran ilahi dan menukarnya untuk beberapa tahun dihormati sebagai seorang pemimpin agama baru? Jawabannya tegas sekali tidak.
5. Kesaksian para wanita
Kehadiran para wanita di kuburan adalah bukti kuat bahwa catatan alkitabiah itu benar. Sesungguhnya para wanita tidak mempunyai kredibilitas dalam budaya Yahudi pada abad pertama, dan kesaksian mereka dalam pengadilan dipandang tidak berharga. Misalnya, jika seseorang dituduh melakukan suatu kejahatan di mana hanya disaksikan oleh para wanita, orang itu tidak dapat dihukum berdasarkan kesaksian tersebut. Jika cerita mengenai kebangkitan Yesus adalah sebuah dongeng yang ditambahkan kemudian dalam upaya untuk memberikan keabsahan bagi Kekristenan, mengapa para wanita itu tercatat sebagai saksi pertama yang melihat dan menyaksikan kubur yang kosong, kecuali hal itu sungguh terjadi demikian. Para wanita yang menceritakan kesaksian tentang kebangkitan-Nya yang kemudian disangkal oleh para murid laki-laki sehingga membuat yang terakhir terlihat buruk, dan para laki-laki ini adalah pemimpin-pemimpin pertama dari Jemaat Kristen. Kisah yang ditambahkan kemudian oleh Jemaat tentu saja sudah menempatkan para pemimpin mereka yang pertama berada dalam keadaan yang lebih menyenangkan.
6. Propaganda Yahudi meyakini kubur yang kosong dan mayat yang hilang
Otoritas Bait Tuhan Yahudi membayar orang-orang yang sudah melihat kubur kosong untuk berbohong dan berkata bahwa murid-murid telah mencuri mayat itu, bahkan mereka membunuh banyak dari mereka yang mengkhotbahkan tentang kebangkitan-Nya. Dengan insentif yang berkuasa untuk menghentikan gerakan yang baru, mereka berupaya menghadirkan mayat Yesus tetapi mereka tidak dapat. Faktanya adalah bukan berarti mereka tidak dapat melakukannya tetapi karena Yesus sudah bangkit.
7. Musuh-musuh-Nya berusaha menghadirkan mayat-Nya untuk membungkam orang-orang percaya
Jika Dia tidak bangkit dari kematian, apakah yang akan terjadi dengan mayat-Nya? Jika musuh-musuh-Nya mencuri mayat itu dan tidak pernah memamerkannya secara umum, maka hal itu akan mendorong desas-desus tentang kebangkitan di mana hal itu merupakan berita yang sangat ingin dicegah. Namun bukti yang pasti bahwa musuh-musuh-Nya tidak mengambil mayat-Nya adalah bahwa mereka pasti akan segera menghadirkan mayat itu dengan segala kemeriahan, karena mereka tidak kekurangan apapun untuk mempermalukan kisah itu. Seperti yang dinyatakan William Lane Craig:
“Ini adalah bukti sejarah dengan kualitas yang tertinggi, karena itu bukan berasal dari orang-orang Kristen tetapi dari musuh-musuh iman Kristen mula-mula.”
8. Tidak ada kuburan yang dipuja
Jika Yesus tidak dibangkitkan, mengapa tidak ada catatan tentang murid-murid-Nya memuja kuburan-Nya seperti yang sering kali terjadi kepada para pemimpin agama? Walaupun Tuhan melarangnya, praktik itu terus dilakukan di antara bangsa Israel hingga pada titik di mana Tuhan sendiri menghilangkan tubuh Elia dan Musa agar supaya pengikut mereka tidak memuja kuburan mereka.
9. Seorang sejarawan non-Kristen memberi kesaksian untuk mendukung kebangkitan
Yosephus, sejarawan Yahudi abad pertama, menulis tentang Yesus Kristus dan pertumbuhan Kekristenan sebagai berikut:
Dan ketika Pilatus, dengan dorongan dari orang-orang besar di antara kita, sudah menghukum Dia sehingga disalib, mereka yang sejak semula mengasihi Dia tidak meninggalkan Dia; karena Dia hidup kembali pada hari ketiga; seperti yang dinubuatkan nabi-nabi dan sepuluh ribu hal yang luar biasa berkenaan dengan Dia. Maka, orang-orang Kristen, nama yang diambil dari Dia, tidak punah pada hari ini.
Walaupun beberapa orang sudah berusaha untuk menghilangkan kesaksian sekular yang mendukung sebagai sesuatu yang menipu, ini tidak mungkin karena tulisan Yosephus diterima dengan baik pada masa itu baik oleh orang Yahudi maupun orang Romawi. Bahkan dia diangkat menjadi warga negara Romawi yang terhormat.
Tidak ada catatan tentang keberatan yang diajukan terhadap bagian ini oleh pemfitnah Kekristenan mula-mula, dan menganggap ini sebagai penipuan dan penyisipan terakhir ke dalam tulisan Yosephus, di mana fakta ini pasti akan diperdebatkan secara terbuka dalam literatur pada masa itu. Karena hal ini tidak terjadi, ketiadaan kritik mengecam alasan mereka.
10. Tidak ada penjelasan alternatif dalam sumber non-alkitabiah mula-mula
Tidak ada penjelasan alternatif yang diberikan tentang bangkitnya Jemaat Kristen dalam sumber sejarah mula-mula yang akan berupaya untuk menyajikan kisah “nyata.” Dalam peristiwa di mana cerita itu dipalsukan, dipastikan beberapa kritik atau “mantan-kristen” yang bersungut-sungut akan berupaya memberikan penjelasan alternatif. Akan tetapi satu-satunya penjelasan yang tepat yang pernah diberikan tentang bangkitnya Jemaat yaitu orang Kristen mula-mula percaya Yesus sudah bangkit dari kematian.
11. Catatan alkitabiah tentang penampilan kebangkitan memberikan kesaksian yang sama
Empat Injil dan Rasul Paulus memberikan kesaksian yang sama tentang sepuluh penampilan kebangkitan. Karena catatan-catatan ini selaras dan tidak bertentangan, beban pembuktian diberikan kepada mereka yang berkata bahwa keempat Injil dan Rasul Paulus tidak menyampaikan kebenaran.
Sepuluh penampilan kebangkitan, dalam susunan yang sesuai, adalah sebagai berikut:
  1. Kepada Maria Magdalena (Mrk. 16:9; Yoh. 20:11-18)
  2. Kepada wanita lain (Mat. 28:8-10)
  3. Kepada Petrus (Luk. 24:34; 1 Kor.15:5)
  4. Kepada dua orang di jalan menuju Emaus (Mrk. 16:12; Luk.24:13-35)
  5. Kepada sebelas orang murid (kecuali Tomas – Luk. 24:33-49; Yoh. 20:19-24)
  6. Kepada duabelas murid seminggu kemudian (Yoh. 20:24-29; 1 Kor. 15:5)
  7. Kepada tujuh murid di tepi Danau Tiberias (Yoh. 21:1-23)
  8. Kepada lima ratus pengikut (1 Kor. 15:6)
  9. Kepada Yakobus (1 Kor. 15:7)
  10. Kepada duabelas murid pada saat kenaikan (Kis. 1:3-12)
12. Ide tentang tubuh kebangkitan Kristus sama sekali merupakan konsep asing
Murid-murid sudah cukup sulit percaya bahwa Kristus akan mati dan kemudian bangkit kembali, dan tidak pernah terlintas dalam benak mereka ide tentang Mesias yang mendapat tubuh yang berbeda. Ini sungguh-sungguh tidak dapat dipahami bahwa orang Kristen mula-mula mengarang cerita seperti itu, di mana bahkan hari ini kedengaran seperti ilmu fiksi bagi banyak orang yang meragukan.
13. Pakar modern dan sejarawan mengakui bahwa ada bukti yang kuat tentang tubuh kebangkitan-Nya
J.P. Moreland meneguhkan hal ini dan mengutip pakar yang lain:
Hampir tidak ada pakar Perjanjian Baru hari ini yang menyangkali bahwa Yesus muncul di hadapan sejumlah pengikut-Nya setelah kematian. Beberapa pakar menafsirkan ini sebagai halusinasi subyektif atau penglihatan obyektif yang dianugerahkan oleh Tuhan di mana ini berbeda dengan penglihatan jasmani. Namun tidak ada yang menyangkali bahwa orang-orang percaya mengalami beberapa pengalaman itu. Pakar Perjanjian Baru yang skeptis Norman Perrin mengakui: “Semakin kita mempelajari tradisi yang berkenaan dengan penampilan-penampilan, batu karang yang lebih teguh mulai muncul di atas dasarnya.” Dunn, professor dari Universitas Durham, Inggris, setuju: “Hampir mustahil untuk membantah bahwa akar sejarah Kekristenan terletak pada beberapa pengalaman penampakan dari orang-orang Kristen mula-mula, yang dimengerti oleh mereka sebagai penampakan Yesus, yang dibangkitkan Tuhan dari kematian.”
Thomas Arnold, mantan Professor Sejarah dari Rugby dan Oxford, dan salah satu sejarawan terkenal di dunia, mengatakan pernyataan berikut tentang bukti sejarah kebangkitan Yesus Kristus:
Saya tahu bahwa tidak ada fakta dalam sejarah umat manusia yang dibuktikan dengan lebih baik, lebih lengkap dan mencakup hal-hal terperinci, hingga pemahaman dari seorang penyelidik yang adil, daripada tanda yang luar biasa yang sudah diberikan Tuhan kepada kita yaitu bahwa Kristus mati, dan bangkit kembali dari kematian.
Simon Greenleaf adalah salah satu orang yang paling dihormati dalam pandangan-pandangan hukum di seluruh Amerika. Dia adalah pakar dalam bidang hukum pembuktian, dan pendiri Sekolah Hukum Harvard. Dia menganalisa kisah dalam Empat Injil tentang kebangkitan Kristus dalam hal keabsahannya sebagai bukti kesaksian yang obyektif, dan menyimpulkan:
Oleh karena itu mustahil jika mereka bersikeras dalam menegakkan kebenaran yang sudah disampaikannya jika Yesus tidak benar-benar bangkit dari kematian, dan mempercayai fakta ini sama seperti terhadap fakta yang lain.
14. Keyakinan pengikut-Nya dalam kebangkitan
Mereka yang pertama kali mencatat kisah bahwa Yesus sudah bangkit dari kematian percaya bahwa itu adalah sebuah fakta. Mereka meletakkan iman mereka bukan saja pada fakta kubur yang kosong, tetapi pada fakta bahwa mereka sendiri sudah melihat Yesus hidup setelah penguburan-Nya. Dia tidak terlihat sekali atau dua kali, tetapi tercatat sekurangnya sepuluh kali; dan bukan saja kepada satu orang, tetapi kepada kelompok yang terdiri dari dua, tujuh, sepuluh, sebelas dan lima ratus orang.
15. Kematian para pengikut-Nya sebagai martir untuk keyakinan mereka dalam kebangkitan
Orang-orang percaya abad pertama berkhotbah dan bertindak dengan keyakinan akan kebenaran kebangkitan-Nya, banyak dari mereka bahkan menderita karena keyakinan mereka. Jika sahabat-sahabat-Nya sudah mencuri mayat-Nya agar terlihat seperti Dia sudah dibangkitkan, mereka akan sadar bahwa mereka mempercayai sebuah kebohongan, dan orang-orang tidak perlu mati syahid untuk apa yang mereka tahu sebagai suatu kebohongan.
16. Keterpaduan kesaksian dari saksi mata, yang tidak dapat ditipu atau diperdayakan
Beberapa kritik berkata bahwa orang Kristen mula-mula menerima sebuah penglihatan atau halusinasi akan Kristus setelah kematian-Nya, sama halnya dengan orang-orang pada masa kini yang menyatakan telah “melihat” ikon terkenal Elvis Presley. Apakah itu dapat dikatakan penglihatan yang menggembirakan? Sebuah mimpi? Sebuah imajinasi yang meluap karena gembira? Mungkinkah sebuah pemunculan yang aneh secara tiba-tiba? Tidak satu pun dari semua ini yang merupakan suatu kemungkinan, karena berbagai kelompok orang tidak dapat melihat halusinasi yang sama. 500 orang tidak akan mungkin memimpikan impian yang sama pada saat yang bersamaan.
Beberapa apologis Kristen modern membantah bahwa itu tidak relevan apakah Kristus sungguh-sungguh dibangkitkan secara jasmani atau tidak, karena “roh” Nya pergi kepada Tuhan. Diduga Tuhan memberikan sebuah “penglihatan” tentang Kristus kepada para pengikut Kristus bahwa Dia terus hidup “secara rohani” di sisi Tuhan. Konsep yang begitu mistis dan rohani tidak akan memuaskan pikiran murid-murid Ibrani, akan tetapi, mereka percaya orang mati tetap mati hingga dibangkitkan dalam kebangkitan tubuh dan secara jasmani. Hal itu juga telah menempatkan iman Kristen pada dasar yang subyektif dan mistis tanpa pernyataan sejarah dan tidak akan memberi penjelasan bagi kesaksian murid-murid yang enerjik tentang kebangkitan Kristus secara tubuh.
17. Murid-murid yang tidak percaya akan kebangkitan-Nya
Terkecuali Yusuf Arimatea, para pengikut Yesus tidak percaya bahwa Dia akan mati dan kemudian bangkit kembali. Mereka tidak mengharapkan peristiwa itu, dan ketika itu terjadi, pada awalnya mereka tidak percaya. Mereka menganggap hal itu sebagai “cakap angin” (Luk. 24:11 – TL). Mereka tidak percaya hingga mereka harus percaya, ketika mereka berhadapan langsung dengan Tuan yang bangkit. Henry Morris menulis:
Satu hal yang pasti: murid-murid tidak dapat mengarang cerita tentang kebangkitan dari imajinasi mereka sendiri. Sebaliknya, bagaimana pun juga mereka gagal untuk mencegahnya bahkan setelah sejumlah besar persiapan profetis untuk hal itu, baik dari Alkitab maupun dari Kristus. Diperlukan bukti terkuat untuk meyakinkan mereka bahwa hal tersebut benar-benar terjadi.
18. Ide tentang Mesias yang bangkit sulit diterima oleh orang-orang Yahudi dan tidak masuk akal bagi orang-orang Yunani
Gambaran Yesus tidak selaras dengan pandangan yang ada tentang bagaimana Mesias itu (seorang penguasa teokratis yang akan membebaskan Israel dari tekanan orang bukan Yahudi) dan hal itu sulit untuk meyakinkan orang lain akan kebenaran itu. Orang-orang Yunani, dengan doktrin mereka tentang kekekalan jiwa, menganggap ide kebangkitan tubuh sebagai hal yang tidak masuk akal dan tidak penting (Kis. 17:32). Jika murid-murid sudah mengarang sebuah kejadian atau doktrin seputar apa yang diperlukan untuk mendirikan sebuah agama baru, maka seharusnya lebih banyak melibatkan pengharapan sesuai standar yang ada pada saat itu.
19. Dia dapat keluar dari kubur itu hanya melalui kebangkitan
Teori “pingsan” sudah diajukan di mana Yesus hanya mati suri ketika mereka menguburkan Dia, dan Dia “hidup kembali”. Namun dalam kasus itu, Yesus yang dalam keadaan lemah dan kehabisan tenaga, dikurung dalam kuburan yang tertutup rapat, Dia sangat sukar bergerak, apalagi menyingkirkan batu yang sangat berat yang menutupi pintu kubur dan berjalan keluar dari kubur. DIsamping itu , otoritas Romawi telah menutup rapat pintu, dan kalaupun Dia berhasil menyingkirkan batu, penjaga akan menangkap kembali Dia dan melecehkan Dia. Karena tidak ada catatan tentang kejadian ini, maka itu tidak terjadi, karena musuh-musuhNya pasti akan memanfaatkan hal itu.
20. Inti keberadaan dan pertumbuhan Jemaat Kristen akan sia-sia jika Dia tidak bangkit
Beberapa kritik berkata bahwa kebangkitan adalah tambahan kepada cerita Kristus, dikembangkan beberapa tahun kemudian oleh Jemaat untuk memuliakan seorang pahlawan yang sudah meninggal. Namun seperti yang diketahui, dari catatan sejarah di luar Alkitab, bahwa sekte yang dikenal sebagai orang Kristen muncul dalam pemerintahan Tiberius, dan hal yang memunculkan mereka adalah keyakinan mereka bahwa Yesus sudah bangkit dari kematian.
Kebangkitan bukanlah tambahan kepada iman Kristen, tetapi adalah alasan inti dan dorongan untuk iman Kristen. Mereka meletakkan iman mereka, bukan pada catatan sejarah, tetapi pada apa yang sudah mereka saksikan dengan mata mereka sendiri. Catatan itu adalah hasil dari iman mereka, bukan penyebab iman mereka. Kekristenan tergantung pada fakta sejarah tentang kebangkitan Kristus, karena tanpa hal itu seluruh iman hanyalah sesuatu yang palsu. Jika tidak ada kebangkitan, maka tidak akan ada Perjanjian Baru, dan tidak ada Jemaat Kristen.
21. Murid-murid tidak memperoleh keuntungan apa-apa dengan mengarang cerita palsu dan memulai sebuah agama baru
Para pengikut-Nya menghadapi penderitaan, ejekan, permusuhan dan mati syahid. Berdasarkan hal ini, mereka tidak akan pernah dapat mempertahankan motivasi yang tidak tergoyahkan seperti ini jika mereka tahu bahwa apa yang mereka khotbahkan adalah sebuah kebohongan. Agama memberi upah bagi mereka, tetapi upah itu datang dari keyakinan yang tulus bahwa apa yang mereka hidupi adalah benar.
22. Keterpaduan kesaksian dari para pemimpin orang Kristen mula-mula
Jika kubur yang kosong dan kebangkitan adalah cerita palsu, mengapa paling tidak salah seorang murid memisahkan diri dari yang lain dan memulai versi Kekristenannya sendiri? Atau mengapa paling tidak salah seorang dari mereka menyingkapkan pernyataan bahwa itu adalah dusta? Otoritas Bait Tuhan bersedia membayar banyak kepada siapa saja yang mau membuat informasi seperti itu. Atau jika uang tidak cukup menggiurkan, bagaimana dengan kemungkinan untuk membuktikan bahwa kebangkitan itu adalah sebuah dusta agar menarik para murid supaya mengikuti beberapa pemimpin sekte yang memikat? Sejarah sudah menunjukkan bahwa peranan ini adalah hal yang terkenal, dan ini akan menjadi suatu peluang emas.
Tanpa bukti yang kuat dan persuasif dari kebangkitan, kesatuan yang terus berlanjut dari para pemimpin Kristen mula-mula tidak dapat dijelaskan dalam hal kecenderungan manusia untuk mempromosikan diri mereka sendiri. Asumsi bahwa mereka sekalian setia kepada kebenaran pesan mereka adalah satu-satunya penjelasan yang tepat dari kesatuan mereka yang terus berlanjut dan kurangnya pewahyuan yang palsu. Mereka yang berdusta demi keuntungan pribadi tidak dapat bersatu untuk jangka waktu yang sangat lama, terutama ketika penderitaan muncul untuk menekan keuntungan pribadi tersebut.
23. Semua penjelasan yang bergantian tentang kebangkitan tidak ada kredibilitas
Sehubungan dengan bukti kubur yang kosong, penampilan kebangkitan dan bangkitnya Jemaat Kristen, seorang yang waras harus menyimpulkan bahwa kebangkitan Yesus Kristus adalah fakta sejarah yang kokoh. Dalam pengadilan, bukti seperti itu akan mendorong pengakuan kecuali bukti yang bertentangan dapat diajukan untuk memperkenalkan “keraguan yang beralasan.” Namun semua penjelasan dan teori yang lain sama sekali meragukan dan bertentangan dengan intuisi.
Oleh sebab itu, orang-orang Kristen adalah rasional, masuk akal, dan benar-benar konsisten dengan kesadaran umum ketika mereka meletakkan iman mereka di atas peristiwa sejarah yang ditegakkan secara benar. Bukan saja terdapat bukti sejarah yang mendukung kepada keyakinan itu, tetapi janji akan manfaat yang luar biasa di masa depan kepada mereka yang percaya. Menurut Alkitab, satu-satunya janji yang pasti dari kehidupan kekal untuk umat manusia, baik secara pribadi maupun bersama-sama, tergantung pada keyakinan akan kebangkitan Yesus Kristus. Seperti yang ditulis Halley:
“Sungguh mulia keyakinan sederhana ini yang tercurah atas kehidupan manusia. Pengharapan kita akan kebangkitan dan hidup kekal didasarkan bukan di atas perkiraan filosofi tentang kekekalan, tetapi di atas fakta sejarah.”
 sumber : http://www.truthortradition.com/bahasa/modules.php?name=News&file=article&sid=6

Kamis, 11 Juli 2013

HOAX Tentang Matius 20:22

Tidak ada ayat tentang Yesus memasukan jari & kelamuannya ke dalam kemaluan keledai betina


Ada sebuah argumentasi dari manusia-manusia sesat yang memfitnah Yesus, yakni sebuah ayat Hoax buatan pihak non Kristen yang ditunjukan untuk menjatuhkan iman umat Kristen. Berikut ini adalah isi tuduhan tersebut:
Alkitab keluaran tahun 1928
“NAIKLAH YESUS KE ATAS KELEDAI BETINA. SEPERTI BIASA YESUS SELALU MEMASUKKAN JARI TELUNJUK DAN KEMALUANNYA NYA KEDALAM LOBANG KEMALUAN KELEDAI BETINA YANG BARU SAJA DICURI DARI BETFAGEHINGGA YESUS MENGELUARKAN CAIRAN RUPA MANI. SEMUA ORANG ISRAEL MELIHAT…HOBI YESUS SAMBIL BERSERU :”INIKAH KERJAAN MESIAS?” (INJIL MATIUS 20:22), PD BIBLE TERBITAN 1928 SEBELUM AKHIRNYA DIEDIT OLEH PENDETA KRISTEN.
Tuduhan ini banyak ditulis dalam situs web yang memang untuk menyudutkan Kekristenan. Namun agaknya pengarang ayat tersebut betul-betul tidak mengetahui apa itu Alkitab, baik secara historis, linguistik maupun transelitnya. Sebab tidak terdapat ayat tersebut dalam sejarah Alkitab sejak abad 1 hingga sekarang, kecuali dibuat oleh manusia-manusia bodoh. Lagipula, jika itu memang benar bagaimana lanjutan ayat tersebut, kenapa tidak dijelaskan secara detail pasal per pasal maupun judul perikopnya? Mari kita secara sehat & dengan intelektual menjelaskan bahwa ayat diatas hanyalah karangan manusia syirik.
Tidak ada satupun naskah Bahasa Asli Yunani yang dapat diterjemahkan seperti tuduhan di atas. Dan tidak ada satupun naskah terjemahan Bahasa Indonesia/ Melayu kuno yang menerjemahkan naskah seperti tuduhan di atas :
Dalam teks kuno Septuaginta dan terjemahan Yunani tidak didapati ayat yang berisi tulisan tersebut:
Testus Receptus, Matius 20:22:
αποκριθεις δε ο ιησους ειπεν ουκ οιδατε τι αιτεισθε δυνασθε πιειν το ποτηριον ο εγω μελλω πινειν και το βαπτισμα ο εγω βαπτιζομαι βαπτισθηναι λεγουσιν αυτω δυναμεθα
Translit interlinear, apokritheis {menjawab} de {tetapi} ho iêsous {Yesus} eipen {berkata} ouk {tidak} oidate {kalian tahu} ti {apa yang} aiteisthe {kalian minta} dunasthe {sanggupkah kalian} piein {meminum} to potêrion {cawan (penderitaan)} ho {yang} egô {Aku} mellô {harus} pinein {minum} kai {dan} to baptisma {baptisan}ho {yang} egô {Aku} baptizomai {dibaptis} baptisthênai {dibaptiskan} legousin {mereka berkata} autô {kepada-Nya} dunametha {kami sanggup}
Alkitab terjemahan keluaran tahun 1769 Authorised Version (King James), Matius 20:22 :
But Jesus answered and said, Ye know not what ye ask. Are ye able to drink of the cup that I shall drink of, and to be baptized with the baptism that I am baptized with? They say unto him, We are able.
Di wilayah Indonesia sendiri Alkitab terjemahan bahasa Indonesia/ Melayu diproduksi yang mendekati tahun 1928 adalah
Alkitab Shellabear [draft], diproduksi oleh The British and Foreign Bible Society, London 1912, 1929, 1949. Untuk Matius 20:22 bunyinya : Maka jawab ‘Isa serta berkata, “Tiada kamu tahu apakah yang kamu pinta itu. Bolehkah kamu meminum cawan minuman yang akan kuminum kelak?” Maka katanya kepadanya, “Boleh.”
Alkitab Melayu Baba, Naskah dari Terchap di Methodist Publishing House
Kerna British and Foreign Bible Society 1913 Kitab Perjanjian Bharu New Testament in Baba Malay, 1st Edition – 2,000. untuk Matius 20:22, bunyinya : Tetapi Isa jawab kata, “Kamu smoa ta’tahu apa kamu ada minta. Boleh-kah kamu minum deri chawan yang sahya ini nanti minum?” Dia-orang kata sama dia, “Boleh.”
Lalu bagaimana jika Alkitab buatan abad 19?
Alkitab Klinkert 1863. Dibawah ini adalah naskah yang Tersalin Kapada Bahasa Malajoe Rendah Amsterdam: Ditjitak Pada Ka-ampat Kalinja Atas Belandja Nederlandsch Bijbelgenoutschap 1934, untuk Matius 20:22 bunyinya : Tetapi Jesoes menjaoet dan berkata: {Rom 8:26} Kamoe tidak taoe apa jang kamoe minta. Apa kamoe bolih minoem tjawan, jang nanti Akoe minoem, serta dipermandiken dengan permandian {Luk 12:56} saperti Akoe nanti dipermandiken? Dia-orang menjaoet sama Toehan: Kita orang bolih.
Jadi kesimpulannya sudah jelas bahwa itu adalah ayat yang dibuat oleh mahluk halus pengacau atau mungkin manusia calon pengantin bom bunuh diri.

Senin, 08 Juli 2013

Peringatan Tuhan tentang Nabi Palsu



Seterusnya dalam 1 Yahya pasal 4 tersebut demikian :
(1) Hari segala kekasihku, janganlah percaya akan sebarang roh, melainkan ujilah segala roh itu kalau-kalau dari pada Allah datangnya; karena banyak nabi palsu sudah keluar ke seluruh dunia.
(2) Dengan yang demikian dapatlah kamu mengenal Roh Allah, yaitu tiap-tiap roh, yang mengaku bahwa Yesus Kristus sudah datang dengan keadaan manusia, itu dari pada Allah.
(3) dan tiap-tiap roh, yang tiada mengaku Yesus itu, bukanlah dari pada Allah, melainkan inilah roh di Dajjal, yang telah kamu dengar yang akan datang, dan sekarang ini sudah ada di dalam dunia.
Matius pasal 7 tersebut :
(15) Jagalah dirimu dari pada segala nabi palsu, yang datang kepadamu mereka seperti serigala buas.
(16) Dari pada buah-buahnya kamu akan mengenal dia. Pernahkah orang memetik buah anggur dari pada pohon duri, atau buah ara dari pada pohon unak ?
(17) Demikian juga tiap-tiap pohon kayu yang baik, berbuahkan buah yang baik; tetapi pohon kayu yang jahat, berbuahkan buah yang jahat.
(18) Tiada dapat pohon kayu yang baik berbuahkan buah yang jahat, atau pohon yg jahat itu berbuahkan buah yang baik.
(19) Tiap-tiap pohon kayu, yang tiada memberi buah yang baik, akan dipotong dan dibuangkan ke dalam api.
(20) Sebab itu dari pada buahnya kamu akan mengenal dia.
 

Cerita dan Sejarah Kematian Rasul


1.

Adakah catatan sejarah tentang kematian para rasul?

Catatan tentang kematian mereka terdapat dalam tradisi yang disimpan oleh Gereja mula-mula. Matius mati syahid di Etiopia; Markus di Aleksandria, Mesir; Lukas digantung di pohon zaitun di Yunani; Yohanes, setelah mengalami berbagai bahaya, mati wajar di Efesus; Petrus disalibkan di Roma, dengan kepalanya di bawah; Yakobus Besar dipenggal kepalanya di Yerusalem; Yakobus Muda mati karena dipukul dengan pentungan di tanah bait suci; Filipus digantung di Hierapolis; Bartolomeus dikuliti hidup-hidup; Tomas ditusuk tombak di Coromandel; Yudas dibunuh dengan anak panah; Simeon disalibkan di Persia; Andreas disalibkan; Matias dilempari batu dan dipenggal kepalanya; Barnabas dirajam sampai mati oleh orang Yahudi di Salamis; Paulus dipenggal kepalanya di Roma di bawah pemerintahan Nero.

 

2.

Sejarah Meninggalnya Para Rasul Yesus Kristus 

Sejarah meninggalnya 12 rasul Tuhan Yesus Kristus ( Matius, Markus, Lukas,Petrus, Yakobus saudara tiri Tuhan Yesus, Yakobus anak Zebedeus, Bartolomeus, Andreas, Thomas, Yudas saudara Tuhan Yesus, Matias pengganti Yudas Iskariot, Paulus) merupakan bagian dari sejarah gereja yang perlu diketahui orang Kristen, supaya lewat hal tersebut kita semua beroleh kekuatan dan penghiburan untuk menghadapi setiap kesulitan hidup ini.


Salah satu sumber yang turut memberikan informasi tentang sejarah meninggalnya para rasul dari Tuhan Yesus adalah Eusebius. Ia menulis buku tentang sejarah meninggalnya para rasul di tahun 325 yang berjudul: “Rasul dan murid dari Juruselamat telah menyebarkan dan mengkotbahkan Injil ke seluruh dunia” . Tulisan ini telah ditelusuri dan diselidiki ulang untuk membuktikan akan kebenaran dari tulisan tersebut oleh penulis sejarah gereja ternama, yaitu : Mr. Schumacher.

 

Berikut ini sejarah meninggalnya para rasul Tuhan Yesus Kristus :

Matius meninggal dunia, karena disiksa dan dibunuh dengan pedang di Etiopia.

 

Markus meninggal dunia di Alexandria (Mesir), setelah badannya diseret hidup-hidup dengan kuda melalui jalan-jalan yang penuh batu sampai ia menemukan ajalnya.

 

Lukas mati digantung di Yunani, setelah ia berkhotbah di sana kepada orang-orang yang belum mengenal Tuhan.

 

Yohanes direbus atau lebih tepatnya digoreng di dalam bak minyak mendidih di Roma, tetapi karena Tuhan masih ingin memakai Yohanes lebih jauh, maka keajaiban terjadi sehingga walaupun ia telah digoreng hidup-hidup ia bisa hidup terus. Tetapi akhirnya ia dibuang dan diasingkan ke pulau Patmos untuk kerja paksa di tambang batubara disana. Pada saat ia berada di sana, ia mendapatkan wahyu sehingga ia bisa menulis Kitab Wahyu. Kemudian ia dibebaskan dan akhirnya kembali dan menjadi Uskup di Edessa (Turki). Ia adalah satu-satunya Rasul yang bisa mencapai usia lanjut dan bisa meninggal dunia dengan tenang.

 

Petrus telah disalib dengan kepala di bawah. Menurut beberapa sumber, kayu salib untuk Petrus dipasang berbeda, yaitu secara huruf X ( Menurut saya pribadi, salib yang dipakai Petrus sama dengan punya Tuhan Yesus; hanya saja pola penyalibannya yang berbeda. Petrus disalib dengan posisi terbalik ). Model penyaliban Petrus sebenarnya dilakukan atas permohonannya sendiri. Hal tersebut dilakukan karena Petrus merasa tidak layak untuk mati dan disalib seperti Tuhan Yesus.

 

Yakobus saudara tiri dari Tuhan Yesus dan pemimpin gereja di Yerusalem, dilempar ke bawah dari puncak bubungan Bait Allah, di tempat yang sama dimana si setan dahulu membawa Tuhan Yesus untuk digoda. Ia meninggal dunia setelah dilempar dari tempat tinggi tersebut.

 

Yakobus anak Zebedeus adalah seorang nelayan dan ia adalah murid pertama yang dipanggil untuk ikut Tuhan Yesus, ia dipenggal kepalanya di Yerusalem. Pada saat-saat ia disiksapun, ia tidak pernah menyangkal Tuhan Yesus, bahkan ia berusaha untuk berkhotbah terus, bukan hanya kepada para tawanan lainnya saja, bahkan kepada orang yang menghukum dan menyiksa dia dengan kejamnya. Sehingga akhirnya orang Romawi yang menjadi penjaga dan penyiksa dia, bisa turut bertobat. Penjaga Romawi itu mendampingi Yakobus pada saat ia dihukum penggal, bukannya sekedar hanya untuk turut menyaksikannya saja, melainkan juga untuk turut dihukum dan dipenggal bersama dengan Yakobus. Pada saat ia mau menjalani hukuman mati, ia berlutut bersama di samping Yakobus, sambil berdoa, itu adalah doanya yang terakhir, sebelum ia mati dipenggal bersama Yakobus sebagai orang Kristen.

 

Bartolomeus yang lebih dikenal sebagai natanael ia menjadi misionaris di Asia, antara lain ia memberikan kesaksian di Turki. Ia meninggal dunia di Armenia setelah ia mendapat hukuman pukulan cambuk yang sedemikian kejamnya sehingga semua kulitnya menjadi hancur terlepas.

 

Andreas juga disalib seperti Petrus dengan cara X di Yunani. Sebelum ia meninggal, ia disiksa dengan hukum cambuk oleh tujuh tentara dan diikat di salib. Dengan cara demikian mereka bisa memperpanjang masa sakit dan masa siksaannya. Seorang pengikut Andreas yang turut menyaksikan hukuman Andreas menceritakan perkataan yang telah diucapkan oleh Andreas sebelum ia meninggal dunia: “Ternyata keinginan dan cita-cita saya bisa terkabul dimana saya bisa turut merasakan “happy hours” dengan disiksa dan disalib seperti Tuhan Yesus.” Bahkan pada saat ia disiksa pun tiada henti-hentinya ia berkhotbah terus, ia berkotbah terus dua hari sebelum ajalnya tiba. Berkotbah sambil dihukum cambuk.”

 

Rasul Thomas mati ditusuk oleh tombak di India.

 

Yudas saudaranya dari Tuhan Yesus dihukum mati dengan panah, karena ia tidak bersedia untuk mengingkari Tuhan Yesus.

 

Matias, rasul pengganti dari Yudas Iscariot mati dihukum rajam dan akhirnya dipenggal kepalanya.

 

Rasul Paulus disiksa dengan sangat kejam dan akhirnya dipenggal kepalanya oleh Kaiser Nero di Roma pada tahun 67. Rasul Paulus adalah rasul yang paling lama mengalami masa siksaan dipenjara. Kebanyakan surat-surat dari Rasul Paulus dibuat dan dikirim dari pernjara. 14. 

 

Disamping kisah para rasul yang ditulis oleh ahli sejarah Eusebius, ia juga menceritakan tentang seorang penginjil yang matanya dibakar sampai buta dengan catatan bahwa kalau ia buta, maka ia tidak akan bisa membaca Alkitab lagi dengan mana ia tidak akan bisa mengabarkan Injil lagi. Tetapi kenyataannya ia tetap mengambarkan Injil berdasarkan ayat-ayat yang telah dipelajari dan diingat sebelumnya.

 

Injil Yudas...Yudas yang mana?


 
Artikel asal ini ditulis oleh Pat Zukeran dan diterjemahkan ke dalam Bahasa Melayu
 

Tajuk utama akhbar-akhbar di serata dunia melaporkan Injil Yudas yang hilang dijumpai semula dan diterjemahkan. Laporan injil ini memberikan kisah baru kehidupan Yesus dan perhubunganNya dengan Yudas yang digambarkan bukanlah seorang pengkhianat seperti yang digambarkan di dalam Injil-Injil Perjanjian Baru. Malah dialah seorang hero dan pengikut kanan Yesus yang paling dipercayai di mana pengkhianatan Yesus adalah atas permintaan Yesus sendiri. Injil ini juga menyatakan Yesus mendedahkah ilmu rahsia kepada Yudas yang mengarahkannya menyerahkan Yesus kepada pihak berkuasa Rum. Daripada menggambarkan ketamakan Yudas dan dihasut syaitan, Yudas setia menuruti arahan Yesus. Adakah Injil Yudas ini mendedahkan suatu cerita baru Yesus? Adakah umat Kristian patut bimbang akan sejarah dan persepsi baru ini?

Injil Yudas dijumpai pada tahun 1978 oleh seorang petani di sebuah gua berdekatan El Minya di Mesir tengah. Para cendikiawan mentarikhkan penulisan teks qibli (Coptic text) ini di antara 300 T.M. dan 400 T.M. Kebanyakkan cendikiawan percaya teks asal ini ditulis dalam bahasa Yunani dan manuskrip asalnya ditulis di pertengahan abad kedua.

Walaupun penulisnya tidak diketahui, sudah pasti dia bukan Yudas atau pengikut Yesus yang mengarangnya. Ia adalah ajaran Gnostik yang mula berkembang pada zaman itu. Irenaeus adalah yang terawal membidas ajaran Gnostik kerana penyelewengannya dalam penulisan beliau pada 180 TM.
Injil Yudas ini adalah sama dengan bahan-bahan risalah Gnostik yang dijumpai di sepanjang Nil termasuklah set Nag Hammadi yang mengandungi 45 teks Gnostik iaituInjil Maria, Injil Petrus dan teks-teks lain.

 

Apakah ajaran Gnostik ini?
Ajaran Gnostik berkembang dari abad kedua hinggalah abad keempat. Apakah ajarannya? Ayat Gnostik berasal dari bahasa Yunani iaitu ayat gnosis ialah ilmu yang merujuk kepada mistik atau ilmu rahsia dari Tuhan dan penyatuan diri sendiri dengan Tuhan. Berikut adalah ringkasan falsafah Gnostik.
Pertama, Gnostik mengajar ilmu rahsia dualisme iaitu kebendaan duniawi adalah jahat dan alam rohani adalah suci. Kedua, Tuhan tidak mendekati manusia tetapi manusialah mendekati Tuhan, yang pada dasarnya bersifat ketuhanan. Tuhan adalah ruh dan cahaya dalam setiap individu. Bila seseorang itu mengenali dirinya, dia akan memahami kesemuanya. Ketiga, masalah asas dalam ajaran Gnostik bukanlah dosa tetapi kejahilan. Cara untuk menyatukan dirinya dengan Tuhan ialah mencapai ilmu mistikal. Keempat, keselamatan dicapai dengan memperoleh ilmu atau gnosis diri dan alam semulajadi yang sebenarnya. Kelima, matlamat ajaran Gnostik ialah penyatuan dengan Tuhan. Ini dicapai dengan membebaskan diri dari tubuh yang tidak suci ini supaya perjalanan jiwa individu melalui angkasa mengelakkan diri dari setan-setan dan menyatukan dirinya dengan Tuhan

Gnostik mengajar Yesus tidak berbeza dari para pengikutNya. Mereka yang memperoleh persepsi Gnostik akan menjadi Kristus seperti Yesus. Profesor agama dari Universiti Princeton, Dr. Elaine Pagels menulis, ‘Sesiapa yang mencapai gnosis bukan lagi seorang Kristian tetapi Kristus”. Dengan ini, Yesus bukanlah Anak Tuhan yang unik yang mati untuk dosa dunia tetapi seorang guru yang mendedahkan ilmu rahsia kepada pengikutnya yang layak menerimanya.

Falsafah Gnostik adalah berbeza dari ajaran-ajaran Perjanjian Lama dan Baru. AlKitab menentang ajaran Gnostik berkenaan dengan doktrin asas sifat-sifat Tuhan, Yesus, kebendaan duniawi, dosa, keselamatan dan kehidupan akhirat. Para Yahudi dan Kristian menentang ajaran Gnostik sebagai ajaran sesat begitu juga Gnostik yang menentang ajaran Kristian. Injil Yudas mengajar falsafah Gnostik.Seperti risalah Gnostik yang lain, persamaan Injil Yudas dengan Perjanjian Baru hanyalah sedikit sahaja. Injil Yudas ini bercanggah dengan Perjanjian Baru dalam 2 perkara besar:

Kandungan dalam Injil Yudas

Falsafah Gnostik bercanggah dengan Alkitabiah Kristian dan Injil Yudas menggambarkan Gnostik dan bukanlah teologi AlKitabiah. Contohnya, falsafah Gnostik yang menggambarkan misi Yesus digambarkan dalam Injil Yudas ini.
Dr. Marvin Meyer, seorang professor AlKitab dari Kolej Chapman, merumuskan misi utama Yesus berdasarkan injil ini.
“Kematian Yesus dalam Injil Yudas ini bukanlah suatu tragedi mahupun jahat untuk pengampunan dosa-dosa.. Kematian adalah jalan keluar dari kewujudan fizikal absurd  yang bukanlah suatu perkara yang ditakuti. Jauh dari kesedihan, tujuan kematiaan Yesus membebaskanNya dari tubuhnya supaya Dia dapat pulang ke rumahNya di syurga dan dengan mengkhianati Yesus, Yudas membantu kawannya untuk melucutkan diri dari tubuhnya dan membebaskan diri dalamnya
Misi Yesus dalam Perjanjian Baru jelas ternyata. Dia datang untuk mati bagi penebusan dosa-dosa dunia dan menguasai kubur melalui kebangkitan tubuhNya. Bertentangan dengan Injil Yudas yang mengajar Yesus yang ingin mati untuk membebaskan diriNya dari pemenjaraan tubuhNya.
Selain itu, ajaran asas Gnostik ialah masalah manusia bukanlah dosa tetapi kejahilan. Yesus bukanlah Penyelamat tetapi hanyalah seorang guru yang mendedahkan ilmu rahsia kepada orang yang layak menerimanya. Yudaslah yang dianggap yang layak memnerima ilmu ini. Dr Meyer menulis,
“Bagi Gnostik, masalah asas bagi manusia bukanlah dosa tetapi kejahilan dan jalan yang terbaik untuk mengatasi masalah ini bukanlah melalui iman tetapi melalui ilmu. Dalam Injil Yudas, Yesus menyampaikan kepada Yudas dan pembaca-pembaca injil ini – ilmu yang dapat menghapuskan kejahilan dan membawa kesedaran pada diri sendiri dan Tuhan”

Ajaran Gnostik juga berpandangan dunia fizikal ini jahat. Tuhan tidak mencipta dunia fizikal ini. Tetapi Dia mencipta aeon-aeon malaikat-malaikat yang kemudiannya akan mencipta, menjaga ketenteraman dan menguasai dunia fizikal ini. Oleh kerana kebendaan itu tidak suci, maka Tuhan tidak memasukki secara langsung ke dalam ciptaan fizikal ini. Dalam Injil Yudas, Yesus bertanyakan kepada pengikutnya, “Bagaimanakah anda mengenali saya” Mereka tidak menjawabnya betul. Sebaliknya Yudas menjawab, “Saya tahu siapakah kamu dan dari mana kamu datang. Engkau datang dari alam kekal Barbelo”

Barbelo dalam ajaran Gnostik ialah emanasi Tuhan  pertama, yang biasanya disebut sebagai ibu dan ayah. Oleh sebab Tuhan tidak memasukki dunia yang tidak suci ini, alam perantara Barbelo dimana dunia fizikal ini dicipta tanpa mencemarkan Tuhan.

Jelasnya, Barbelo adalah istilah Gnostik dan asing dari ajaran Kristian. Yesus menyatakan dalam Yohanes 3:13 bahawa Dia datang dari syurga. Ayat Yunaninya ialah houranos. Penulis Perjanjian Baru melihat Yesus duduk si sebelah kanan BapaNya.  Yesus tinggal di syurga yang kekal bersama dengan BapaNya.

Sebab-sebab Injil Yudas bukan sebahagian dari Perjanjian Baru
Ada beberapa sebab kita tidak menganggap Injil Yudas sebagai alkitabiah yang diilhamkan. Pertama, ia ditulis terlalu lewat tanpa hubungan dengan para rasul. Para Rasul Kristus diberikan ilham dan kuasa untuk menulis kitab suci. Syarat-syarat kemasukkan ke dalam kanon* Perjanjian Baru ialah ia perlu ditulis oleh rasul Kristus atau orang yang terdekatnya. Memandangkan hubungan dengan rasul diperlukan, ia seharusnya ditulis pada abad pertama. Terdapat banyak bukti keempat-empat Injil dalam Perjanjian Baru ditulis pada abad pertama. Injil Yudas ditulis pada pertengahan abad kedua maka ia terlalu lewat untuk dimasukkan ke dalam kanon.
Kedua, alkitabiah yang diilhamkan itu mestilah konsisten dengan wahyu Tuhan yang terdahulu. Tuhan adalah Tuhan yang benar dan bukan sebaliknya. Maka firmanNya tidak bercanggah dengan kebenaran. Falsafah Gnostik dalam Yudas ini tidak konsisten dengan ajaran Perjanjian Lama dan Baru.
Perjanjian Lama mengajar Tuhan mencipta dunia fizikal dan Adam serta Hawa (Kejadian 1-3). Dalam Kejadian yang mengisahkan semua ciptaan Tuhan adalah baik. Ini bercanggah dengan ajaran Gnostik, Tuhan menciptakan dunia fizikal ini dan mengisytiharkannya baik.

Ada beberapa sebab kita tidak menganggap Injil Yudas sebagai alkitabiah yang diilhamkan. Pertama, ia ditulis terlalu lewat tanpa hubungan dengan para rasul. Para Rasul Kristus diberikan ilham dan kuasa untuk menulis kitab suci. Syarat-syarat kemasukkan ke dalam kanon Perjanjian Baru ialah ia perlu ditulis oleh rasul Kristus atau orang yang terdekatnya. Memandangkan hubungan dengan rasul diperlukan, ia seharusnya ditulis pada abad pertama. Terdapat banyak bukti keempat-empat Injil dalam Perjanjian Baru ditulis pada abad pertama. Injil Yudas ditulis pada pertengahan abad kedua makaia terlalu lewat untuk dimasukkan ke dalam kanon.

Kedua, alkitabiah yang diilhamkan itu mestilah konsisten dengan wahyu Tuhan yang terdahulu. Tuhan adalah Tuhan yang benar dan bukan sebaliknya. Maka firmanNya tidak bercanggah dengan kebenaran. Falsafah Gnostik dalam Yudas ini tidak konsisten dengan ajaran Perjanjian Lama dan Baru.

Perjanjian Lama mengajar Tuhan mencipta dunia fizikal dan Adam serta Hawa (Kejadian 1-3). Dalam Kejadian yang mengisahkan semua ciptaan Tuhan adalah baik. Ini bercanggah dengan ajaran Gnostik, Tuhan menciptakan dunia fizikal ini dan mengisytiharkannya baik.

Ajaran Gnostik juga mengajarkan Tuhan tidak mencipta dunia fizikal ini sebab bahan-bahan dunia ini tidak suci, maka Tuhan menciptakan aeon-aeon dan malaikat-malaikat. Makhluk-makhluk inilah yang menciptakan alam fizikal. Dalam Injil Yudas, Yesus mendedahkah kejadian dunia ini, kemanusiaan dan para aeon dan para malaikat. Para malaikat ini yang membawa ketenteraman pada kucar-kacir.Salah satu malaikat-malaikat, namanya Saklas yang menciptakan Adam dan Hawa. Injil ini memberitahu:

“Biarlah 12 malaikat-malaikat dijadikan untuk menguasai huru hara dan alam ghaib. Dan lihatlah dari awan datangnya malaikat yang mukanya berpancar cahaya dengan api serta penampilannya dicemari dengan darah. Namanya ialah Nebro yang bermaksud pemberontak. Saklas, malaikat yang lain itu juga datang dari awan. Nebro mencipta enam malaikat-malaikat lain begitu juga dengan Saklas untuk menjadi pembantu masing-masing. Maka terjadi 12 belas malaikat-malaikat ini dan masing-masing mempunyai bahagiannya dalam syurga.

Ia juga mengatakan,

“Saklas memberitahu malaikat-malaikatnya, “Marilah kita mencipta manusia yang menyerupai kami dan imej kami. Mereka mencipta Adam dan isterinya Hawa dalam awan yang dipanggil Zoe”

Ini amat bercanggah dengan ajaran dalam Perjanjian Lama dimana Tuhanlah yang menciptakan dunia ini. Tuhanlah juga yang mencipta Adam dari tanah dan isterinya Hawa dari Adam.

Injil Yudas juga bercanggah dengan ajaran Perjanjian Baru juga. Ia mengajar tubuh itu jahat dan Yesus ingin membebaskan diriNya dari tubuh fizikalNya. Yesus mengarahkan Yudas, “Tetapi engkau (Yudas) akan melebihi dari mereka. Engkau akan mengorbankan orang yang berpakaiankanku” Melalui kematian Yesus dengan bantuan Yudas akan membebaskan rohNya untuk bersatu dengan Tuhan.

Perjanjian Baru mengajarkan bahawa Yesus tidak pernah ingin membebaskan diriNya dari tubuhNya. Faktanya, Yesus mengajar bahawa kebangkitanNya adalah kebangkitn fizikal (Yohanes 2:19-22). Dalam Lukas 24:39, Yesus menjelaskan kepada para pengikutNya bahawa Dia mempunyai tubuh fizikalNya. “Lihatlah tangan-Ku dan lihatlah kaki-Ku. Aku sendirilah ini! Sentuhlah Aku dan lihatlah, sebab hantu tidak berdaging dan tidak bertulang, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku." Dalam Yohanes 20 dan 21, Yesus juga mendedahkan tubuhNya yang disalibkan itu dibangkitkan. Dia juga menjemput Thomas dalam bab 20 untuk menyentuh parutNya. Jika Yesus bangkit sebagai ruh, Dia bersalah kerana menipu para pengikutNya.

Paulus mengajar dalam 1 Korintus 15 berkenaan dengan kebangkitan tubuh. Dia menerangkan bahawa Yesus bangkit dari maut dan sebanyak 500 orang saksi yang bersaksi akan fakta ini. Dia juga menerangkan kebangkitan tubuh itu ialah tubuh fizikal tetapi berlainan dengan tubuh kita di dunia ini. Semasa kebangkitan, tubuh umat Kristian akan dimuliakan. Ini jelas bercanggah dengan ajaran Gnostik yang cuba membebaskan diri dari tubuh yang tidak suci. Paulus tidak mengajar umat Kristian untuk membebaskan diri dari tubuh mereka malah menantikan kebangkitan tubuh (1 Tesalonika4:13-18).

Kesimpulan

Sungguhpun dengan adanya gembar-gempur dari pihak media, Injil Yudas ini sama sekali tidak menjejaskan kesahihan Injil-Injil mahupun menidakkan keTuhanan Yesus. Injil ini tidak boleh dianggap sebagai kitab suci yang diilhamkan seperti buku-buku dalam Perjanjian Baru. Ia ditulis pada lewat abad kedua dan ia tidak ditulis oleh Rasul Yesus atau orang terdekat dengan rasul. Ajaran-ajarannya juga bercanggah dengan Perjanjian Lama dan Baru. Informasi yang sedikit dibentangkan itu tidak boleh dijadikan bahan bersejarah. Injil Yudas memberikan kita gambaran yang lebih kepada permulaan Gnostik. Ia tidak membentangkan fakta sejarah Yesus yang boleh menjejaskan Perjanjian Baru jua.