Bukti Sejarah Kebangkitan Tuhan Yesus
1.
Kebangkitan Kristus merupakan suatu peristiwa yang terjadi di dalam dimensi ruang dan waktu sejarah manusia. Kebangkitan Kristus adalah peristiwa dalam sejarah, dimana Tuhan bekerja di dalam waktu dan ruang tertentu.
Makna kebangkitan berhubungan dengan pembicaraan teologi, tetapi fakta kebangkitan berhubungan dengan pembicaraan sejarah. Fakta bahwa tubuh Yesus tidak berada lagi dalam kubur adalah pembicaraan yang bisa ditentukan dengan bukti sejarah.
Lokasi geografik dari kubur Yesus adalah lokasi yang dapat ditentukan. Orang yang mempunyai kubur Yesus adalah orang yang benar-benar hidup pada paruh pertama abad pertama. Kubur yang dibuat dari batu ini berada di perbukitan dekat Yerusalem. Ini bukan sekedar kepercayaan, tetapi adalah benar-benar lokasi geografis yang dapat ditentukan letaknya. Sanhedrin adalah tempat dimana orang-orang sering berkumpul di Yerusalem. Banyak tulisan yang mencatat bahwa Yesus adalah orang yang benar-benar hidup, tinggal di antara manusia, tinggal dalam masyarakat, tanpa memandang bagaimana tulisan-tulisan itu menganggap siapa Yesus. Banyak tulisan juga mencatat bahwa murid-murid yang memberitakan Tuhan yang bangkit adalah juga tinggal di dalam masyarakat, makan, minum, tidur, menderita, bekerja dan mati. Apakah ini pembicaraan ajaran? Tidak, ini adalah pembicaraan sejarah.
Ignatius yang berasal dari Syria, bishop dari Antiokhia, murid Rasul Yohanes, yang hidup antara tahun 50-115 M, dalam perjalanannya dihukum mati sebagai martir dengan diadu dengan binatang buas, menulis tentang Kristus:
"Dia disalibkan dan mati di bawah pemerintahan Pontius Pilatus. Dia benar-benar disalibkan dan mati di hadapan penghuni sorga, penghuni bumi dan bawah bumi.
Dia juga bangkit pada hari ketiga...
Pada hari persiapan Paskah, pada jam 3 (pukul 9 pagi), Dia menerima hukuman mati dari Pilatus; Bapa mengijinkan hal itu terjadi.
Pada jam 6 (pukul 12 siang), Dia disalib. Pada jam 9 (pukul 15 siang), Dia menyerahkan nyawa-Nya, dan sebelum matahari terbenam, Dia dikuburkan.
Selama hari Sabat, Dia terus di dalam bumi pada kubur di mana Yusuf dari Arimatea membaringkan-Nya.
Dia berada dalam rahim, seperti halnya kita, dan setelah periode waktu yang umum, Dia benar-benar lahir, dan seperti halnya kita, Ia benar-benar disusui, dan mengambil bagian dalam makan dan minum seperti halnya kita. Ketika Ia hidup di antara orang-orang selama 30 tahun, Dia benar-benar dibaptis oleh Yohanes. Ketika Dia mengajar Injil selama 3 tahun dan mengadakan tanda-tanda dan mujizat, Dia yang adalah Hakim dihakimi oleh orang Yahudi, dianggap bersalah kata mereka, dan oleh pemerintahan gubernur Pontius Pilatus dijadikan momok, pipi-Nya dipukul dan diludahi. Dia memakai mahkota duri dan jubah ungu. Dia dihukum: Dia benar-benar disalib, tidak dalam penglihatan, tidak dalam halusinasi. Dia benar-benar mati dan dikuburkan, dan bangkit dari antara orang mati."
Mengenai kematian Kristus, Wilbur Smith menulis: "Secara sederhana kita mengetahui banyak hal-hal detil sebelum dan saat kematian Yesus, lebih banyak dari kematian tokoh-tokoh lain leluhur dunia".
Pada akhir abad pertama, Josephus, seorang sejarahwan Yahudi menulis dalam bukunyaAntiquities:
"Pada kira-kira waktu ini, hiduplah Yesus, seorang yang bijaksana, jika memang seseorang seharusnya menyebut dia seorang manusia. Karena ia adalah seseorang yang mengadakan hal-hal yang mengejutkan dan adalah seorang guru bagi orang-orang yang menerima kebenaran dengan senang hati. Ia memenangkan banyak orang Yahudi dan banyak orang Yunani. Ia adalah Sang Kristus. Ketika Pilatus, karena mendengar bahwa ia dikenai tuduhan oleh orang-orang dengan jabatan tertinggi di antara kami, telah menjatuhkan hukuman salib kepadanya, mereka yang dari mulanya sudah mengasihi dia tidak melepaskan kasih sayang mereka kepadanya. Pada hari ketiga ia menampakkan diri kepada mereka dalam keadaan kembali hidup, karena nabi-nabi Tuhan telah menubuatkan hal-hal ini dan tak terhitung banyaknya hal-hal menakjubkan lainnya mengenai dia. Dan suku Kristen, demikian mereka disebutkan menurut namanya, sampai saat ini masih ada."
Injil-injil menjelaskan fakta-fakta yang berhubungan dengan kematian dan kebangkitan Yesus lebih detail dari bagian manapun pelayanan Yesus. Detil dari kebangkitan Yesus harus diterima seperti halnya detil kematian-Nya.
Perjanjian Baru juga menegaskan bahwa: Yesus disalibkan, mati dan dikuburkan. Murid-murid-Nya menjadi sangat kehilangan semangat dan takut.
Beberapa waktu yang singkat kemudian tiba-tiba semangat mereka bangkit, dan menunjukkan suatu semangat dan keberanian yang sangat tinggi, hingga tahap bersedia mati martir. Jika kita bertanya kepada mereka apa yang menyebabkan perubahan ini, mereka tidak akan menjawab, 'Karena penyaliban, kematian dan penguburan seorang yang pernah hidup', tetapi mereka akan menjawab, 'Karena Tuhan telah bangkit'. Inilah yang menyebabkan orang-orang menjadi percaya.
Murid-murid adalah saksi kebangkitan Yesus Kristus. Catatan sejarahwan Lukas, mencatat dalam Kisah Para Rasul 1:3,
"Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah."
Kristus menampakkan diri setelah kebangkitan-Nya. Penampakan ini terjadi dalam waktu yang dapat ditentukan, kepada banyak orang yang dapat ditentukan, dan dalam tempat yang dapat ditentukan.
Para murid percaya karya penebusan Yesus melalui bukti yang sangat kuat mengenai kebangkitan-Nya dan bukti ini tersedia kepada kita sekarang melalui catatan Perjanjian Baru. Ini penting bagi kita yang hidup di dalam jaman yang meminta bukti untuk mendukung pernyataan Kekristenan mengenai kebangkitan Kristus; untuk menjawab mereka yang meminta bukti sejarah Kebangkitan Kristus.
Kebangkitan Kristus berdasar kepada fakta sejarah, dan merupakan sumber motivasi yang kuat orang mempercayai Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Ada bukti-bukti yang tidak dapat disanggah mengenai kebangkitan Kristus dalam surat-surat Paulus. Surat-surat yang ditujukan kepada: Galatia, Korintus, dan Roma, adalah surat yang ditulis Rasul Paulus selama dalam perjalanan misi antara tahun 55-58 M. Ini menunjukkan bahwa bukti-bukti kebangkitan Kristus sangat dekat dengan peristiwa itu sendiri, karena Paulus sendiri berbicara secara jelas bahwa materi surat yang ia tulis isinya sama dengan yang ia bicarakan waktu ia bersama-sama dengan mereka.
Kebangkitan Kristus adalah dasar dari pembelaan iman Kristen. Rasul-rasul adalah saksi kebangkitan: "... mulai dari baptisan Yohanes sampai hari Yesus terangkat ke sorga meninggalkan kami, untuk menjadi saksi dengan kami tentang kebangkitan-Nya." (Kisah Para Rasul 1:22).
Isi dari pengajaran rasul Paulus saat di Athena adalah: "Yesus dan Kebangkitan" (Kisah Para Rasul 17:18). Khotbah pertama Petrus adalah tentang Kebangkitan: "Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi" (Kisah Para Rasul 2:32).
Sebagai fakta sejarah, Kebangkitan Kristus mendorong manusia untuk percaya kepada-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat. Ini bukan sekedar pembicaraan mengenai pengaruh: karakter, contoh dan pengajaran-Nya. Ini mengenai tanggapan manusia terhadap-Nya. Siapa yang percaya kepada kebangkitan-Nya, kemudian mempercayai ketuhanan-Nya, kemudian percaya akan karya penebusan-Nya, kemudian percaya kepada-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat, akan memperoleh penebusan dosa dan diselamatkan. Siapa yang menyangkal kebangkitan-Nya, secara langsung menyangkal ketuhanan-Nya dan menolak karya penebusan-Nya, tidak diselamatkan.
Kebangkitan Yesus Kristus adalah fakta sejarah.
Penyaliban Yesus Kristus untuk menanggung dosa manusia adalah fakta sejarah.
Penyaliban Yesus Kristus untuk menanggung dosa Saudara adalah fakta sejarah.
Maukah Saudara menerima fakta sejarah ini?
Maukah Saudara menerima karya penebusan Kristus bagi Saudara?
Maukah Saudara diselamatkan dari hukuman dosa, kemudian menerima hidup kekal?
Maukah Saudara menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat Saudara?
Sumber:
Josh McDowell, The New Evidence that Demands a Verdict, Thomas Nelson Publisher.
Lee Strobel, Pembuktian Atas Kebenaran Kristus, Penerbit Gospel Press, PO BOX 238, Batam Center, 29432. F: 021-74709281
2.
Wikipedia
Menurut Perjanjian Baru, terutama Injil, Yesus Kristus, menjalani penderitaan dan kemudian mati
disalibkan di bawah pemerintahan gubernur Yudea, Pontius Pilatus, pada tanggal 14 Nisan (~bulan April) sekitar tahun 30-33 M. Menurut
murid-murid-Nya dan sejumlah catatan lain, Ia bangkit kembali dari kematian
pada hari yang ketiga,[1] yaitu setelah tanggal 17 Nisan. Hari itu merupakan hari pertama dalam minggu. Kubur tempat Ia diletakkan setelah matinya terbuka kosong. Sekitar 500 orang melihat Dia
hidup lagi setelah kematian-Nya itu dan sejumlah dari mereka melihat-Nya
terangkat naik ke langit sampai menghilang tertutup awan. Mayat maupun
kuburan-Nya yang kedua tidak pernah ditemukan.
Peristiwa ini ditunjuk dalam terminologi Kristen sebagai kebangkitan Yesus Kristus, yang diperingati dan dirayakan oleh seluruh
umat Kristen setiap tahun yaitu Paskah.[2] Kebanyakan umat Kristen, menerima Perjanjian Baru sebagai peristiwa sejarah dari kejadian nyata yang merupakan pusat dari kepercayaan mereka, meskipun begitu ada beberapa Kristen liberal yang tidak menerima kebangkitan badan.[3] Walaupun demikian, umumnya tidak ada umat
Kristen yang memandang cerita ini sebagai legenda atau alegori.[4]
Banyak yang mengatakan bahwa Yesus tidak
benar-benar bangkit dan hal ini menjadi kontroversi yang masih diguncingkan
hingga saat ini.[4] Ada pula yang mengatakan Yesus hanya dibius
saja. Yesus bukan hanya sungguh-sungguh mati tetapi juga Ia bangkit dengan
tubuh fisik yang sama ketika Ia mati.[5].
·
Mazmur 16:10: "sebab Engkau (TUHAN) tidak menyerahkan
aku ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat
kebinasaan."
Penggenapan: Yesus tidak terus tinggal dalam kubur, melainkan
bangkit dari dunia orang mati.
·
Yesaya 53:10: "Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai
korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan
kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya."
Penggenapan: Yesus terus dapat melihat orang-orang yang
diselamatkan-Nya, karena Ia telah bangkit dari kematian dan tidak mati lagi
selama-lamanya.
·
Yesus Kristus semasa hidup-Nya telah memberitahukan paling sedikit
5 kali bahwa Ia akan bangkit setelah mati (Matius 12:40; Matius 16:21; Matius 17:9; Matius 17:23; Matius 26:32).
·
Para pemuka agama Yahudi juga ingat bahwa Yesus pernah berkata
"Sesudah tiga hari Aku akan bangkit", sehingga setelah Yesus dikubur,
mereka meminta Pontius Pilatus, gubernur Yudea, untuk memberikan meterai dan
penjaga kubur itu sampai hari ke-3.[6].
Keempat Injil mencatat bagaimana murid-murid-Nya
dan orang-orang lain menemukan bahwa mayat Yesus tidak ada lagi di dalam kubur tempat Ia diletakkan setelah mati-Nya.
·
Sejumlah perempuan yang mengikuti perjalanan Yesus dari Galilea ke Yerusalem, terutama Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus, serta Salome, mengambil inisiatif untuk mempersiapkan rempah-rempah dan minyak
mur untuk nantinya dibawa pergi ke kubur guna meminyaki Yesus[7]. Setelah beristirahat pada hari Sabat menurut hukum Taurat, [8] menjelang menyingsingnya fajar pada hari pertama
minggu itu (Hari Minggu pagi), pagi-pagi benar, pergilah Maria Magdalena dan
Maria yang lain (menurut Markus, Maria ibu Yakobus), menengok kubur itu[9]. Injil Yohanes mencatat bahwa Maria Magdalena berangkat
terlebih dahulu ketika hari masih gelap[10],
sedangkan yang lain, menurut Injil Markus, berangkat setelah matahari terbit[11].
·
Di perjalanan mereka berkata seorang kepada yang lain: "Siapa
yang akan menggulingkan batu itu bagi kita dari pintu kubur?"[12], karena kubur Yesus ditutup dengan batu besar.
Selain itu, kubur itu juga dimeterai dan dijaga oleh para tentara Romawi atas
perintah Pontius Pilatus, gubernur Yudea, berdasarkan permintaan para
pemuka agama Yahudi. [6].
·
Mula-mula, Maria Magdalena yang sampai dahulu ke kubur dan melihat
bahwa batu yang memang sangat besar itu sudah terguling dari pintu kubur.[10] Ia segera berlari-lari mendapatkanSimon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus (=Yohanes), dan berkata kepada mereka: "Tuhan telah
diambil orang dari kuburnya dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan." [13]
·
Kemudian perempuan-perempuan yang lain tiba dan juga melihat batu
sudah terguling dari kubur itu, dan setelah masuk ke dalamnya mereka tidak
menemukan mayat Tuhan Yesus. Sementara mereka berdiri termangu-mangu karena hal
itu, tiba-tiba ada dua orang berdiri dekat mereka memakai pakaian yang berkilau-kilauan.
Mereka sangat ketakutan dan menundukkan kepala, tetapi kedua orang itu berkata
kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati?
Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit."[14] Matius mencatat bahwa seorang malaikat Tuhan
turun dari langit dan datang ke batu itu dan menggulingkannya lalu duduk di
atasnya.[15] Wajahnya bagaikan kilat dan pakaiannya putih
bagaikan salju. Markus mencatat bahwa para perempuan itu melihat seorang muda
yang memakai jubah putih duduk di sebelah kanan kubur itu sehingga merekapun
sangat terkejut.[16]. Karena kubur itu sebenarnya terdiri dari taman
dan lubang, maka para pakar menduga bahwa para perempuan itu setelah masuk
menengok ke dalam melalui pintu lubang, dan berdiri di depan pintu kubur itu,
lalu melihat di sebelah kanan ada seorang muda yang kemudian dikenali sebagai
malaikat Tuhan. Tidak ada catatan jelas bahwa malaikat(-malaikat) itu ada di
dalam lubang kubur. Kemungkinannya, malaikat itu berdiri (atau duduk di atas
batu besar) di luar lubang kubur, tapi masih di dalam taman. Lukas mencatat ada
2 orang di sana, tetapi rupanya hanya 1 orang yang berbicara menemui para
perempuan itu, sedang yang satunya tidak aktif, sehingga baru diingat di
kemudian hari oleh para perempuan itu sewaktu berbicara dengan Lukas. Yohanes
mencatat bahwa Maria Magdalena melihat ada 2 malaikat di dalam lubang kubur.
Ini terjadi setelah Petrus dan Yohanes meninggalkan kubur, dan sebelum Yesus
yang berdiri di luar kubur menyapa Maria.[17]
Malaikat itu mengucapkan sejumlah kata-kata yang
dicatat berbeda di Injil Matius, Markus dan Lukas, tetapi sebenarnya memberi
informasi yang selaras dari sejumlah saksi mata:
·
"Aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan itu." (Matius 28:5) atau "Kamu mencari Yesus orang Nazaret,
yang disalibkan itu." (Markus 16:6)
·
"Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit." (Matius 28:6; Lukas 24:6) atau "Ia telah bangkit. Ia tidak ada di
sini" (Markus 16:6)
·
"Lihat! Inilah tempat mereka membaringkan Dia." (Markus 16:6) atau "Mari, lihatlah tempat Ia
berbaring." (Matius 28:6)
·
"Ingatlah apa yang dikatakan-Nya kepada kamu, ketika Ia masih
di Galilea, yaitu bahwa Anak Manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang
berdosa dan disalibkan, dan akan bangkit pada hari yang ketiga." Lukas 24:6-7)
·
"Dan segeralah pergi dan katakanlah kepada murid-murid-Nya
bahwa Ia telah bangkit dari antara orang mati. Ia mendahului kamu ke Galilea;
di sana kamu akan melihat Dia. Sesungguhnya aku telah mengatakannya
kepadamu." (Matius 28:7) atau "Tetapi sekarang pergilah,
katakanlah kepada murid-murid-Nya dan kepada Petrus: Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu
akan melihat Dia, seperti yang sudah dikatakan-Nya kepada kamu." (Markus 16:7)
·
Matius mencatat: Setelah mendengar kata-kata malaikat, maka
teringatlah mereka akan perkataan Yesus, bahwa Ia akan bangkit dan para
perempuan itu segera pergi dari kubur itu, dengan takut dan dengan sukacita
yang besar dan berlari cepat-cepat untuk memberitahukannya kepada murid-murid
Yesus. (Matius 28:8) Markus mencatat: Lalu mereka keluar dan lari
meninggalkan kubur itu, sebab gentar dan dahsyat menimpa mereka. Mereka tidak
mengatakan apa-apa kepada siapapun juga karena takut. Dengan singkat mereka
sampaikan semua pesan itu kepada Petrus dan teman-temannya.(Markus 16:8)
·
Matius mencatat bahwa di tengah perjalanan: Tiba-tiba Yesus
berjumpa dengan mereka dan berkata: "Salam bagimu." Mereka
mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya. Maka kata Yesus kepada
mereka: "Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku,
supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku." (Matius 28:9-10)
·
Lukas mencatat bahwa perempuan-perempuan itu ialah Maria dari
Magdala (=Maria Magdalena), dan Yohana, dan Maria ibu Yakobus. Dan
perempuan-perempuan lain juga yang bersama-sama dengan mereka memberitahukannya
kepada rasul-rasul.
·
Matius mencatat bahwa para prajurit Romawi yang menjaga kubur itu
merasakan gempa bumi yang hebat di tempat itu dan mereka melihat seorang
malaikat Tuhan, dengan wajah bagaikan kilat dan pakaiannya putih bagaikan
salju, turun dari langit, datang ke batu penutup kubur itu dan menggulingkannya
lalu duduk di atasnya. Dan penjaga-penjaga itu gentar ketakutan dan menjadi
seperti orang-orang mati.[18] Kemudian, selagi para perempuan itu berjalan
kembali untuk melaporkan pada murid-murid Yesus, datanglah beberapa orang dari
penjaga itu ke kota (Yerusalem) dan memberitahukan segala yang terjadi itu
kepada imam-imam kepala. Dan sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil
keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu dan
berkata: "Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam
dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur. Dan apabila hal ini kedengaran oleh
wali negeri, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh
kesulitan apa-apa." Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang
dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi waktu
itu.[19]
·
Yohanes mencatat bahwa setelah mendengar laporan Maria Magdalena,
maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu (=Yohanes) ke kubur. Keduanya
berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat dari pada
Petrus sehingga lebih dahulu sampai di kubur. Yohanes menjenguk ke dalam, dan
melihat kain kapan terletak di tanah; akan tetapi ia tidak masuk ke dalam. Maka
datanglah Simon Petrus juga menyusul dia dan masuk ke dalam kubur itu. Ia
melihat kain kapan (bahasa Inggris: shroud) terletak di tanah, sedang kain peluh (bahasa Latin: sudarium) yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan
itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain dan sudah tergulung. Maka
masuklah juga Yohanes, yang lebih dahulu sampai di kubur itu dan ia melihatnya
dan percaya. Lalu pulanglah kedua murid itu ke rumah.(Yohanes 19:3-10)
·
Lukas mencatat bahwa Petrus bangun, lalu cepat-cepat pergi ke
kubur itu. Ketika ia menjenguk ke dalam, ia melihat hanya kain kapan saja. Lalu
ia pergi, dan ia bertanya dalam hatinya apa yang kiranya telah terjadi.(Lukas 24:12)
·
Rupanya Maria Magdalena mengikuti Petrus dan Yohanes ke kubur.
Setelah keduanya pulang, ia masih tinggal di sana, berdiri dekat kubur itu dan
menangis.
·
Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu, dan tampaklah
olehnya dua orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah
kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring. Kata
malaikat-malaikat itu kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis?"
Jawab Maria kepada mereka: "Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu
di mana Ia diletakkan." Sesudah berkata demikian ia menoleh ke belakang
dan melihat orang lain (Yesus) berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu, bahwa itu
adalah Yesus. [Catatan: Rupanya karena Petrus dan Yohanes sudah mendahului tiba
di kubur, Maria mengira akan ada orang-orang lain yang datang ke sana,
kemungkinan penduduk Yerusalem yang tidak ia kenal (karena Maria Magdalena
berasal dari Galilea). Maria mengira orang-orang itu termasuk juga Yesus yang
berdiri di belakangnya adalah penunggu taman kubur, mungkin juga orang-orang
upahan Yusuf dari Arimatea. Maria tidak merasa takut dengan adanya mereka,
karena ia sendiri diliputi kesedihan yang luar biasa. Yang menjadi pusat
pikirannya adalah mayat Tuhan Yesus dipindahkan orang ke tempat lain yang tidak
diketahui.][4]
·
Kata Yesus kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah
yang engkau cari?" Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu
berkata kepada-Nya: "Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah
kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya."
·
Kata Yesus kepadanya: "Maria!" Maria berpaling dan
berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani: "Rabuni!", artinya Guru.
·
Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab
Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan
katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan
Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu."
·
Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid: "Aku
telah melihat Tuhan!" dan juga bahwa Dia yang mengatakan hal-hal itu
kepadanya.(Yohanes 19:11-18)
·
Markus mencatat bahwa: Setelah Yesus bangkit pagi-pagi pada hari
pertama minggu itu, Ia mula-mula menampakkan diri-Nya kepada Maria Magdalena.
Dari padanya Yesus pernah mengusir tujuh setan. Lalu perempuan itu pergi
memberitahukannya kepada mereka yang selalu mengiringi Yesus, dan yang pada
waktu itu sedang berkabung dan menangis. Tetapi ketika mereka mendengar, bahwa
Yesus hidup dan telah dilihat olehnya, mereka tidak percaya.(Markus 16:9-11)
·
Para murid perempuan adalah orang-orang pertama yang melihat kubur
kosong dan yang diberi pesan oleh malaikat untuk memberitahukan kepada murid
yang lain. Mereka juga yang pertama melihat Yesus setelah bangkit, sehingga
mereka percaya akan kebangkitan.
·
Para murid laki-laki tidak melihat malaikat. Hanya Petrus dan
Yohanes yang melihat kubur kosong dan kain kafan maupun kain peluh yang
tertinggal di dalam kubur. Mereka mula-mula tidak percaya bahwa Yesus telah
bangkit, bahkan bagi mereka perkataan-perkataan para perempuan itu seakan-akan
omong kosong dan mereka tidak percaya kepada perempuan-perempuan itu.
Ada beberapa kemungkinan bahwa Yesus tidak
benar-benar bangkit:
1. Yusuf dari Arimatea, pemilik kubur, mencuri mayat-Nya.
Sanggahan: Yusuf adalah seorang Yahudi yang saleh dan tidak mau melanggar hari Sabat, terutama hari Paskah Yahudi (Lukas 23:50-56). Lagi pula, setelah kematian Yesus, ada sepasukan tentara Romawi yang menjaga makam Yesus. Mereka tidak akan mau menerima suap untuk membiarkan orang Yahudi membuka meterai dan memindahkan mayat[5]
Jadi, Yusuf dari Arimatea tidak mungkin mencuri tubuh Yesus. Ini juga berlaku untuk Nikodemus maupun murid-murid Yesus lain.[1]
2. Penguasa Romawi atau pemuka agama Yahudi mengambil tubuh Yesus.
Sanggahan: Para penguasa tersebut sangat menentang kehadiran Yesus, apalagi mereka mengetahui pemberitahuan Yesus bahwa Ia akan bangkit. Hilangnya mayat malah akan menimbulkan kesan nubuat Yesus itu benar terjadi[5] Lagi pula, jika mayat itu ada pada mereka, mereka hanya perlu menunjukkannya kepada masyarakat umum untuk membuktikan bahwa Yesus tidak bangkit.
Jadi, penguasa Romawi maupun pemuka agama Yahudi tidak mungkin mencuri tubuh Yesus.
3. Perempuan-perempuan pergi ke kubur yang salah
Sanggahan: Para perempuan itu mengikuti penguburan dan tinggal beberapa lama di kubur saat orang-orang lain sudah pergi. Maria Magdalena paling sedikit 2 kali pulang pergi ke kubur. Petrus dan Yohanes berlari mendahului ke kubur yang sama tanpa diantar oleh para perempuan.
Jadi, tidak mungkin mereka semua mengunjungi kubur yang salah.
1. Yusuf dari Arimatea, pemilik kubur, mencuri mayat-Nya.
Sanggahan: Yusuf adalah seorang Yahudi yang saleh dan tidak mau melanggar hari Sabat, terutama hari Paskah Yahudi (Lukas 23:50-56). Lagi pula, setelah kematian Yesus, ada sepasukan tentara Romawi yang menjaga makam Yesus. Mereka tidak akan mau menerima suap untuk membiarkan orang Yahudi membuka meterai dan memindahkan mayat[5]
Jadi, Yusuf dari Arimatea tidak mungkin mencuri tubuh Yesus. Ini juga berlaku untuk Nikodemus maupun murid-murid Yesus lain.[1]
2. Penguasa Romawi atau pemuka agama Yahudi mengambil tubuh Yesus.
Sanggahan: Para penguasa tersebut sangat menentang kehadiran Yesus, apalagi mereka mengetahui pemberitahuan Yesus bahwa Ia akan bangkit. Hilangnya mayat malah akan menimbulkan kesan nubuat Yesus itu benar terjadi[5] Lagi pula, jika mayat itu ada pada mereka, mereka hanya perlu menunjukkannya kepada masyarakat umum untuk membuktikan bahwa Yesus tidak bangkit.
Jadi, penguasa Romawi maupun pemuka agama Yahudi tidak mungkin mencuri tubuh Yesus.
3. Perempuan-perempuan pergi ke kubur yang salah
Sanggahan: Para perempuan itu mengikuti penguburan dan tinggal beberapa lama di kubur saat orang-orang lain sudah pergi. Maria Magdalena paling sedikit 2 kali pulang pergi ke kubur. Petrus dan Yohanes berlari mendahului ke kubur yang sama tanpa diantar oleh para perempuan.
Jadi, tidak mungkin mereka semua mengunjungi kubur yang salah.
Bukti kebangkitan Yesus adalah penampakan yang Yesus
lakukan kepada banyak orang.[5] Ia bangkit secara fisik bukan hanya rohani.
Yesus memiliki daging dan tulang Lukas 4:39, makan ikan Lukas 24:42-43 dan menantang Tomas yang meragukan Dia bangkit
untuk menusukkan jarinya ke lubang-lubang bekas paku di tangan dan kaki, serta
bekas tusukan tombak di lambung-Nya (Yohanes 20:27).[4] Rasul Paulus, walaupun bukan seorang saksi mata di kubur yang kosong, telah
mendengar sendiri kesaksian banyak orang yang telah melihat Yesus yang sudah
bangkit, bahkan ia sendiri telah bertemu dengan Yesus. Ia mencatat dalam 1 Korintus 15:3-8 demikian:
“
|
Sebab yang sangat
penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri,
ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab
Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari
yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci; bahwa Ia telah menampakkan diri kepada
Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya. Sesudah itu Ia menampakkan
diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka
masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah meninggal.
Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul.
Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku.
|
”
|
10.
Sejumlah murid pada waktu Yesus akan terangkat naik ke sorga (Markus 16:19-20; Lukas 24:50-53; Kisah Para Rasul 1:4-12)
11.
Saulus, yang kemudian bernama Paulus, dalam perjalanan ke Damaskus (Kisah Para Rasul 9:1-6; Kisah Para Rasul
22:1-10; Kisah Para Rasul
26:12-`8; 1 Korintus 15:8). Ini terjadi setelah Yesus sudah terangkat naik ke sorga.
“
|
Kira-kira pada waktu
itu, Yesus, seorang bijak, kalau boleh menyebutnya "manusia";
karena ia adalah pembuat pekerjaan yang menakjubkan, seorang guru sedemikian
yang membuat orang menerima kebenaran dengan sukacita. Ia menarik banyak
pengikut, baik orang Yahudi maupun orang asing. Ia adalah Kristus. Dan ketika
Pilatus, atas usulan orang-orang terkemuka di antara kami, menghukumnya
dengan penyaliban, mereka yang menyayanginya pada mulanya tidak
meninggalkannya; karena ia menampakkan diri lagi hidup-hidup kepada mereka
pada hari ke-3, sebagaimana nabi-nabi kudus telah meramalkannya dan puluhan
ribu hal ajaib lain tentang dia. Dan suku Kristen, yang dinamakan sesuai dia,
tidak punah sampai hari ini
|
”
|
·
Kain lenan yang digunakan untuk mengapani Yesus, oleh sebagian orang diduga sama dengan kain
kafan kuno yang sekarang disimpan di kota Torino, Italia, yang disebut Kain Kafan dari Torino. Kain itu memiliki gambaran seorang pria yang
tampak telah disiksa secara fisik yang konsisten dengan siksaan penyaliban.
·
Kain lain yang digunakan untuk menutup muka (disebut kain peluh di
Injil Yohanes[21]) diduga
adalah kain yang sekarang disebut Sudarium dari Oviedo (sudarium, bahasa Latin untuk "kain
peluh"). Ada bercak darah di kain ini, tetapi tidak ada gambar wajah.
2.
^ T. Jacobs S.Y.
1981. Siapa Yesus Kristus Menurut Perjanjian Baru. Yogyakarta. Kanisius. Hlm.
248.
3.
^ (Indonesia)Karel Sosipater. 2010.
Etika Perjanjian Baru. Jakarta. Suara Harapan Bangsa. Hlm 67-68.
3.
Bukti Kebangkitan Kristus
Bisa
dibuktikan, ada 2 hal :
1. Berdasarkan Fakta Teologia : berdasarkan Alkitab sebagai satu-satunya sumber kebenaran, bahwa peristiwa ini benar-benar terjadi. (Tidak memerlukan pembuktian apapun ).
2.
Fakta Sejarah (diluar Alkitab) :
1. Bahwa Kebangkitan Kristus terjadi dalam dimensi ruang dan waktu, bukan cerita khayalan. Hal ini bisa terlihat adanya peristiwa kebangkitan Kristus di suatu tempat. Peristiwa salib terjadi di Kalvari, dan di kuburkan di daerah Yerusalem. (Kubur kosong membuktikan Dia bangkit ).
2. Ada tulisan pada akhir abad pertama oleh sejarahwan Yahudi bernama Josephus ( The Antiquities ) : "Now there was about this time Jesus, a wise man IF IT BE LAWFUL TO CALL HIM A MAN, for he was a doer of wonders, A TEACHER OF SUCH MEN AS RECEIVE THE TRUTH WITH PLEASURE. He drew many after him BOTH OF THE JEWS AND THE GENTILES. HE WAS THE CHRIST. When Pilate, at the suggestion of the principal men among us, had condemned him to the cross, those that loved him at the first did not forsake him, FOR HE APPEARED TO THEM ALIVE AGAIN THE THIRD DAY, AS THE DIVINE PROPHETS HAD FORETOLD THESE AND THEN THOUSAND OTHER WONDERFUL THINGS ABOUT HIM, and the tribe of Christians, so named from him, are not extinct at this day"
1. Bahwa Kebangkitan Kristus terjadi dalam dimensi ruang dan waktu, bukan cerita khayalan. Hal ini bisa terlihat adanya peristiwa kebangkitan Kristus di suatu tempat. Peristiwa salib terjadi di Kalvari, dan di kuburkan di daerah Yerusalem. (Kubur kosong membuktikan Dia bangkit ).
2. Ada tulisan pada akhir abad pertama oleh sejarahwan Yahudi bernama Josephus ( The Antiquities ) : "Now there was about this time Jesus, a wise man IF IT BE LAWFUL TO CALL HIM A MAN, for he was a doer of wonders, A TEACHER OF SUCH MEN AS RECEIVE THE TRUTH WITH PLEASURE. He drew many after him BOTH OF THE JEWS AND THE GENTILES. HE WAS THE CHRIST. When Pilate, at the suggestion of the principal men among us, had condemned him to the cross, those that loved him at the first did not forsake him, FOR HE APPEARED TO THEM ALIVE AGAIN THE THIRD DAY, AS THE DIVINE PROPHETS HAD FORETOLD THESE AND THEN THOUSAND OTHER WONDERFUL THINGS ABOUT HIM, and the tribe of Christians, so named from him, are not extinct at this day"
3. Surat Ignatius ( hidup antara 50-115 M )dari Antiokia menulis : " ...Jesus Christ, who was descended from David, and was also of Mary; who was truly born, and did eat and drink. He was truly persecuted under Pontius Pilate; He was truly crucified, and [truly] died, in the sight of beings in heaven, and on earth, and under the earth. He was also truly raised from the dead, His Father quickening Him, even as after the same manner His Father will so raise up us who believe in Him by Christ Jesus, apart from whom we do not possess the true life..."
4. Cornelius Tacitus, sejarahwan Romawi ( 52-55 AD ) dalam tulisan Annals buku 15 : "But all human efforts, all the lavish gifts of the emperor, and the propitiations of the gods did not banish the sinister belief that the conflagration was the result of an order. Consequently, to get rid of the report, Nero fastened the guilt and inflicted the most exquisite tortures on a class hated for their abominations, called Christians by the populace. Christus, from whom the name had its origin, suffered the extreme penalty during the reign of Tiberius at the hands of one of our procurators, Pontius Pilate, and a most mischievous superstition thus checked for the moment, again broke out not only in Judea, the first source of the evil, but even in Rome, where all things hideous and shameful from every part of the world find their center and become popular. Accordingly, an arrest was first made of all who pleaded guilty: then, upon their information, an immense multitude was convicted, not so much of the crime of firing the city, as of hatred against mankind."
5. Plinius Secundus, 115 A.D, Gubernur Bhytinia dalam tulisannya kepada Kerajaan Trajan Letters 10 : "I have never been present at an examination of Christians. Consequently, I donot know the nature of the extent of the punishments usually meted out to them,nor the grounds for starting an investigation and how far it should be pressed . . .I have asked them if they are Christians, and if they admit it, I repeat the questiona second and third time, with a warning of the punishment awaiting them. If theypersist, I order them to be led away for execution; for, whatever the nature of theiradmission, I am convinced that their stubbornness and unshakeable obstinacyought not to go unpunished . . . They also declared that the sum total of their guilt
or error amounted to no more than this: they had met regularly before dawn on afixed day to chant verses alternately amongst themselves in honour of Christ as if to a god, and also to bind themselves by oath, not for any criminal purpose, but to abstain from theft, robbery, and adultery, . . . This made me decide it was allthe more necessary to extract the truth by torture from two slave-women, whom they call deaconesses. I found nothing but a degenerate sort of cult carried toextravagant lengths."
GBU,
Andy H
Andy H
4.
PASKAH PERTAMA
- FAKTA-FAKTA SEJARAH KUNCI -
1. Kubur Yang Kosong : Kubur itu kosong.
Jasad Yesus tidak pernah ditemukan. Musuhmusuh awal pasti melakukan sesuatu
untuk menemukan jenazah-Nya dan membungkam
kisah kebangkitan untuk selamanya. Kubur
itu juga dijaga sangat ketat untuk
menghindari pencurian.
2. Nubuat-Nubuat Kitab Suci : Nubuat-nubuat
mendetail memberitahukan banyak fakta
tentang Sang Mesias. Siapa Ia kelak, apa
yang akan Ia lakukan, kapan Ia akan datang, di
mana Ia akan dilahirkan.
3. Nubuat-Nubuat Yesus Sendiri : Yesus
sendiri menubuatkan detail-detail kematian dan
kebangkitan-Nya. Ini menguatkan
keilahian-Nya.
4. Perubahan Paulus : Seorang pemimpin
terkemuka, penganiaya terhadap orang-orang
Kristen, melepaskan kekayaannya, posisi dan
statusnya begitu ia bertemu Yesus yang
sudah bangkit. Paulus bahkan menuliskan
sebagian besar Perjanjian Baru.
5. Saksi-Saksi Lain : banyak orang
menyaksikan Kristus yang sudah bangkit… lebih dari
500 orang melihat Yesus setelah kebangkitan
(1 Korintus 15:6). Apabila kebangkitan 3
tidak benar, laporan-laporan Injil yang
disebarluaskan tidak akan pernah dapat bertahan
menghadapi ujian waktu.
6. Ledakan Manuskrip : Belum pernah terjadi
dan tidak akan pernah terjadi lagi ledakan
laporan akan sebuah peristiwa, seperti
laporan tentang kelahiran, kehidupan dan
kebangkitan Yesus. Catatan sejarah tersedia
bagi banyak saksi mata.
7. Terbentuknya Jemaat Dengan Cepat : Peristiwa-peristiwa
yang menyebabkan
terbentuknya jemaat – sebuah kumpulan yang
selamat dari penganiayaan yang paling
terarah dan intensif sepanjang masa.
8. Bukti Non-Kristen : Beberapa
penulis-penulis non-Kristen mencatat fakta-fakta tentang
Yesus, murid-murid-Nya dan kebangkitan.
9. Kemartiran Murid-Murid : Sebelas orang
yang tahu pasti akan kebenaran Yesus dan
kebangkitan-Nya, bersedia – bahkan dengan
sukacita – mati untuk mendukung laporan
sejarah. Itu mencerminkan upaya sengaja
murid-murid untuk memastikan catatan sejarah
tetap utuh, kendati harganya adalah hukuman
mati.
10. Para Martir Historis : Jutaan orang,
banyak yang dapat berkomunikasi dengan para saksi
mata, bersedia mati untuk mempertahankan
catatan sejarah.
11. Catatan Yahudi : bahkan orang-orang
yang dengan keras menentang Yesus memberikan
bukti sejarah, termasuk ratusan nubuat,
hari-hari raya nubuatan, dan rujukan-rujukan dalam
tulisan-tulisan seperti Talmud.
12. Arkeologi : Para Arkeolog percaya bahwa
mereka telah menemukan tempat kelahiran Yesus.
Juga ditemukan bukti menarik lainnya akan
eksistensi Yesus dan luasnya pengetahuan akan
kebangkitan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar